Page 192 - Toponim sulawesi.indd
P. 192
178 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
Akibat pemboman tersebut, hampir seluruh fasilitas kota di sepanjang
pantai Kota Donggala mengalami rusak berat. Kerusakan itu hingga kini
masih dapat kita saksikan, namun karena perang permesta di Donggala
turut menghancurkan bibir pantai Kota Donggala. Jadi, secara sistematis
sulit melacak kerusakan yang dilakukan oleh pengeboman tentara Jepang
dan pengeboman Permesta.
16
Setelah Kota Donggala ditaklukan dan dikuasi oleh tentara
pendudukan Jepang, mereka melanjutkan perjalanan dan mendarat di
Kota Palu bersama 30 orang pasukan Angkatan Laut. Di Kota Palu, Jepang
menemukan tentara Belanda yang sudah menyerah dan langsung diadakan
serah terima kekuasaan dari Belanda kepada Jepang, sesudah serah terima
kekuasaan dilakukan maka para bekas KNIL yang ditemukan, sebahagian
dijadikan Polisi Jepang (biasa disebut: JOMPO), sebahagian diizinkan hidup
secara sipil sebagai tahanan kota dan sebahagian lainnya menjadi petani.
Kecuali orang-orang peranakan Belanda atau Indo Belanda, diangkut ke
Kota Manado untuk jadi tawanan.
17
Menjelang waktu yang tidak terlalu lama setelah pendaratan pasukan
Angkatan Laut (Kaigun) Jepang di Kota Donggala dan Kota Palu, Kepala Polisi
Kaisar Suco dari Makassar tiba di Kota Donggala yang bertindak mewakili
Pemerintah Pendudukan Jepang menyerahkan urusan pemerintahan
kepada raja-raja setempat yakni Raja Banawa dan Raja Tavaeli. Dalam
banyak hal, keadaan dan situasi pemerintahan yang dikendalikan oleh para
raja setempat berlangsung sampai bulan Juni 1942. Keadaan pemerintahan
seperti itu hanya mengisi kekosongan sementara untuk kemudian Jepang
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 pada tanggal 7 Maret 1942 yang
16 Donggala pada tanggal 20 Juni 2006.
17 Sulaeman Mamar dkk., Sejarah Sosial Daerah Sulawesi Tengah (Wajah Kota
Donggala dan Palu) (Jakarta: Depdikbud., 1984/1985), hlm. 81. Sutrisno Kutoyo, dkk,
Sejarah Daerah Sulawesi Tengah (Palu: Pemda Propinsi Sulteng Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata, 2005), hlm. 197.