Page 195 - Toponim sulawesi.indd
P. 195

Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi  181

                 Pengurus PSII dari Palu yang bernama Mohammad Patimbang. Keempat,

                 Sosialisasi Perkembangan politik secara umum telah berjalan dengan baik
                 di Palu dan sekitarnya hingga Parigi. Palu sebagai bagian dari Kabupaten

                 Donggala  diarahkan pada  pengembangan Lembah Palu  sebagai suatu
                 daerah  hinterland dari  Donggala  atau  justeru  menjadikan  Palu  sebagai
                 pusat pemerintahan Kabupaten Donggala.


                       Buku  “Tanah  Kaili”  yang diterbitkan  oleh  Djawatan Penerangan
                 RI. Kabupaten Donggala pada tahun 1956 adalah sumber penting untuk
                 melacak infrastruktur kota Donggala pada masa itu. Sekolah-sekolah agama

                 juga ada di Donggala menurut laporan ini, sekolah yang dimaksud antara
                 lain: Al Hidayah Al Islam dengan murid sebanyak 225 murid, Darul Dawah

                 Wal  Irsyad dengan  murid  sebanyak 50 orang murid, dua  buah  sekolah
                 Islamijjah  dengan murid  sebanyak 125  orang siswa, Sedangkan sekolah
                 rakyat sebanyak tiga yakni Sekolah Rakyat nomor 1, 2 dan 3 yang enam

                 tahun. Keadaan sekolah yang membuat ramai Kota Donggala di masa Orde
                 Lama.  Selain itu, Koperasi Pegawai Donggala (KOPDA), koperasi buru, dan
                 koperasi  Perserikatan  Membeli/Menjual  Kopra (IMK) Donggala.  Bahkan

                 keadaan keuangan sejak tahun 1950 di Palu ibukota Sulawesi Tengah terah
                 diperkenalkan koperasi rakyat oleh Letnan Solang. Dalam catatan Kepala
                 Pemerintahan Negeri (KPN) Donggala, dikatakan bahwa:


                     “Diduga bahwa pada bulan dimuka modal ini akan bertambah besar.
                     Maksud koperasi rakyat ini supaja rakyat sendiri dengan keninsafan
                     akan mendjalankan koperasi ini, tetapi pada pendapat saja sebaik2nya
                     djika koperasi ini dapat dipimpin oleh seorang jang achli dalam urusan
                     koperasi, walaupun didatangkan dari mana sadja (selaku bedrijfsleider),
                                                                             20
                     pemimpin mana akan bekerdja di bawah pengawasan Pemerintah.”
                       Jumlah uang yang dimaksudkan oleh KPN Donggala tersebut adalah
                 uang yang dikumpulkan dari tiga distrik di bawah Onder Afdeling Donggala,

                 yakni:  Distrik Tawaeli Selatan sebesar  f 72.000,  Distrik Banawa Tengah

                 20  Laporan  Politik  Daerah  Sulawesi  Tengah  Bulan  September  1950,  dalam:  Arsip
                    Propinsi Sulawesi, nomor registrasi: 222.
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200