Page 43 - Ringkasan Materi XII
P. 43
4. 2 orang saksi
a. Berjumlah 2 orang, bukan budak, laki-laki, bukan orang fasik
b. Tidak boleh merangkap sebagai saksi walaupun memenuhi
kualifikasi sebagai saksi
c. Sunnah dalam keadaan rela dan tidak terpaksa
5. Sigah (ijab abul)
Yaitu perkataan dari mempelai laki-laki atau wakilnya ketika akad
nikah. Syaratnya :
a. Tidak tergantung dengan syarat lain
b. Tidak terikat dengan waktu tertentu
c. Boleh dengan bahasa asing
d. Dengn menggunakan kata “tazwij” atau “nikah”, tidak boleh dalam
bentuk kinayah (sindiran)
e. Qabul harus dengan ucapan “Qabiltu nikahaha / tazwijaha” dan
boleh didahulukan dari ijab
C. Rukun Nikah
1. Calon suami
2. Calon istri
3. Wali
4. 2 orang saksi
5. Sigah (ijab abul)
32. Menganalisis pernikahan, dan menentukan sahnya pernikahan
menurut Undang-undang.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang “Perkawinan”
Pasal 2
1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan kepercayaannya itu.
2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 3
1) Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh
mempunyai seorang isteri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai
seorang suami.