Page 3 - e-modul bab 7 PAI
P. 3

indera,  yang  kebenarannya  diuji  secara  empiris,  riset,  dan  eksperi-
                   mental (Anshari, 1979:47).
                          Dari  definisi  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  ilmu  adalah
                   pengetahuan  yang  memiliki  label  ilmiah  atau  pengetahuan  yang
                   dirumuskan  dan  dikajikembangkan  dengan  metode  ilmiah.  Karena

                   itu ia bercirikan antara lain; sistematik, rasional, empiris, dan bersifat
                   kumulatif (bersusun-bertimbun).
                          Berbeda dengan konsep Barat yang membatasi ilmu pada yang
                   ilmiah (sistematik,  rasional,  empiris, dan  bersifat  kumulatif),  Islam
                   juga menerima ilmu yang bersifat supra rasional dan supra empiris,
                   yakni  sejenis  ilmu  pengetahuan  yang  bersumber  dari  wahyu  atau
                   intuisi (hati).
                          Islam  memandang  bahwa  baik  ilmu  (sains)  maupun
                   pengetahuan  (knowledge),  keduanya  bersumber  dari  Allah.  Dia-lah
                   Allah yang mengajarkan pada manusia (dan selain manusia) ilmu dan

                   pengetahuan  (Q.S.al-Baqarah:32  dan  Q.S.al-„Alaq:5).  Allah  “menu-
                   runkan”  wahyu  (al-Qur`an,  hadis)  dan  menyediakan  alam  semesta
                   sebagai  sumber  ilmu  dan  pengetahuan.  Agar  manusia  dapat
                   memperoleh ilmu dan pengetahuan dari dua sumber ini, maka Allah
                   memberikan  panca  indra,  akal,  dan  hati  kepada  manusia  sebagai
                   sarana mencari ilmu dan pengetahuan.

                   1.  Urgensi Ilmu dalam Islam

                          Di  dalam  Al-Qur`an,  kata  ilmu  dengan  berbagai  bentuknya
                   terulang  sebanyak  854  kali.  Kata  itu  digunakan  dalam  arti  proses
                   pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan (Shihab, 1996:432).
                          Terkait  dengan  ilmu,  Allah  SWT  memerintahkan  kepada
                   manusia untuk senantiasa memikirkan apa yang ada di bumi. Sebab
                   berfikir  merupakan  awal memperoleh  ilmu  pengetahuan. Dalam  al-
                   Qur`an  Allah  SWT  menyebutkan  derivasi  (bentukan)  dari  kata

                   fakkara  dan  tafakkara,  yang  artinya  berfikir  sebanyak  19    kali.
                   Disamping itu, terdapat sejumlah kata yang semakna dengan berfikir
                   dalam  jumlah  yang  amat  banyak,  yakni:  nadzara  (berfikir,
                   merenungkan);  30  ayat  lebih,  tadabbara  (merenungkan),  faqiha
                   (mengerti); 16 ayat, tadzakkara (memperhatikan,  mengingat); lebih
                   dari 40 ayat, dan kata yang berakar dari akala (berfikir, mengerti); 45
                   ayat lebih.  Dalam  sebuah hadis  disebutkan  betapa  pentingnya ilmu
                   pengetahuan dalam Islam.
                                                                                   ٍ ِ
                              ِ
                                                             ِ
                                              ِ


                        ِ ِ


                    ة     مْ   ْ  ا بَ  َ ط م  و   َ       ا   ص     ا  ُ ل  ر  َ ل    :  َ ل   ك    ِ     ِ   َأ
                    ٌَ َ
                                                                           َ
                                                                                َ
                                                                                               َ َ
                                                          َ
                                        َ َ َ ْ َ ُ
                                                                                       َ ْ
                                                                                                  ْ
                                  ُ
                                                                    ُ َ
                                                                                        ِ
                                                                                       ٍ
                                                                                               ُ
                                                                                       م        َ
                                                                                                   َ
                                                                                         ْ ُ
                                                           2
   1   2   3   4   5   6   7   8