Page 4 - e-modul bab 7 PAI
P. 4
Dari sahabat Anas R.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap orang Islam (H.R. Ibnu Majah).
Islam menganggap ilmu pengetahuan sangat penting bagi
manusia. Ilmu adalah manifestasi dari nalar yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Jika manusia tidak memiliki ilmu,
dia tidak ada bedanya dengan binatang. Islam bahkan menyebutkan
bahwa tidak mungkin seseorang bisa beriman dengan menjauhi
perintah Allah kecuali memiliki ilmu pengetahuan. Allah SAW
berfirman:
هد
ء َ ْ ا ِِ ِ ْ ِ ا ش إ َ ِ
َ َْ
َ
ُ َ ُ
َ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama.” (QS. Fathir:28)
Urgensi ilmu pengetahuan dalam Islam juga tercermin dari
hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebut pencari ilmu sebagai
orang yang berjihad berikut ini.
ِ
ِ
ٍ ِ
ِ
ِ
بَ َ ط ج خ م و َ ا ص ا ُ ل ر َ ل : َ ل ك ِ ِ َأ
َ
َ
َ َ
َ ْ
َ
َ ََ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ
ْ
ُ َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ع ح ا ِ ن مْ ْ ا
َ َ
َ َْ َ
َ
“Dari Anas bin Malik r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang
menuntut ilmu maka dia dianggap berjihad di jalan Allah sampai dia pulang” (HR.
Tirmidzi).
Ulama-ulama Islam klasik sangat menghayati perintah al-
Qur`an untuk menuntut ilmu sepanjang hayat. Penghayatan ini
mengarah kepada pengamalan nilai-nilai Islam secara total, baik
terkait urusan akherat maupun masalah-masalah duniawi. Imam
Syafi‟i menyatakan bahwa siapa yang ingin mendapatkan dunia maka
dia harus memiliki ilmu, barang siapa yang menginginkan akherat dia
harus memiliki ilmu, dan siapa yang menginginkan keduanya dia juga
harus memiliki ilmu.
2. Integrasi Ilmu, Iman, dan Amal
Garnadi Prawirosudirdjo, dalam bukunya Integrasi Ilmu dan
Iman (1975), mengatakan bahwa di Inggris dan kebanyakan negara
Barat, segala aktivitas keagamaan dan kesenian mencerminkan
peradaban sains. Dalam peradaban sains, manusia lebih memper-
cayakan dirinya pada sains dan teknologi. Manausia meyakini bahwa
sains dapat memecahkan segala persoalan kehidupan manusia.
3