Page 14 - PANDUAN KMM DAN TATA KELOLA M...
P. 14
(juga) Muballighat di lingkungan Muhammadiyah.
Artinya Majelis Tabligh Muhammadiyah pun perlu
bersinergi dengan Majelis Tabligh ‘Aisyiyah
beserta Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM)
dan Korps Muballighat ‘Aisyiyah (KMA)-nya, dalam
pengelolaan SDI Muballigh/Muballighat dalam
rangka suksesnya dakwah dan tabligh
Muhammadiyah dan jajarannya.
13
Majelis Tabligh adalah sebuah organ dalam
persyarikatan Muhammadiyah yang mengelola
kegiatan dakwah dalam bentuk tabligh, baik
tablīgh syafahy (tabligh dengan lisan), tablīgh
kitāby (tabligh secara tertulis), maupun tabligh
online dan sebagainya. Selanjutnya perluasan dan
pengembangannya dapat dilakukan dengan
dakwah multidimensional yang dilaksanakan oleh
Majelis, Lembaga, Badan dan Organisasi otonom,
sesuai bidangnya masing-masing. Dengan
demikian seluruh organ dalam Persyarikatan baik
Majelis, Lembaga, Badan dan Organisasi Otonom
merupakan pelaksana kegiatan dakwah sesuai
bidangnya masing-masing.
Menurut Anhar Anshori, tuntutan
pembentukan dan pembinaan KMM memiliki
tujuan antara lain (1) agar tersedia secara
memadai SDI Muballigh dan Muballighat
Muhammadiyah yang professional secara formal
dan terorganisir di setiap tingkatan persyarikatan,
(2) agar lebih mudah dalam melakukan
13 Syamsul Hidayat, “Landasan Teologis Tabligh dan
Dakwah Muhammadiyah”, Majalah Tabligh No 05/XIV Mei 2017,
hlm. 26
12