Page 27 - episode-1
P. 27
Namamu Sulastri Episode I
mengatakan kepada Vero tidak akan mencuri, dan pasti tidak akan mencari,
perhatian Zainul.
Kebersamaan Lastri dan Zainul menjadi catatan Vero. Dia mendekati Lastri
di kantin usai sesi jalam pelajaran pertama. “Las kamu jadian sama Zain ya…,”
Vero heran, “Kok bisa?”
“Dia datang ke rumah, masih subuh, menunggu aku bangun,” jawab Lastri
membual, membanggakan diri, bukan dia yang mulai. “Nggak janjian.”
Kalau Lastri jujur seharusnya bukan itu jawabannga. Pulang sekolah
kemarin, Zainul singgah ke rumah Lastri. Ngobrol panjang lebar, pura-pura
belajar agar memperlambat pulang, hingga menjelang malam Zainul pergi
dengan janji, “Besok pagi aku jemput kamu.”
Setegar apapun Lastri melindungi hatinya agar tidak jatuh, akhirnya luruh
juga.
Zainulan pantang menyerah merebut perhatian. Lastri pas bagi Zainul, bukan
hanya cantiknya yang satu strip di bawa Vero, tapi pribadinya yang menentang
dan otaknya cemerlang. Itu Lastri! Beda Vero, yang anak mama; tersinggung
hatinya sedikit saja, menangis.
Zainul meninggalkan Vero berpindah ke Lastri. Semudah itu?
Dalam bercinta Zainul mengandalkan banyak kelebihannya, tapi tak permah
merayu, berbagi kata mesra, apalagi janji hidup semati, mengucapkan kata cinta
saja tidak. Dia ganteng, penyayang, punya uang, otak cukup cemerlang, Ketua
OSIS lagi. Kalau dia mau, nunjuk teman wanita pilihannya, besok mereka pasti
berdua.
Kali ini Lastri pilihannya. Lastri tahu siapa Zainul, playboy idola sekolah.
Dia akan tundukkan Zainul berhenti pada satu cinta.
27