Page 26 - episode-1
P. 26
Namamu Sulastri Episode I
Lastri mencubit lengan Zainul persis pengarah upacara membaca,
“Menyanyi-kan lagu Indonesia Raya” untuk mengantar bendera Merah Putih
dinaikkan ke puncak tiang.
Pidato kepala sekolah kali ini terasa panjang sekali. Juga diselipi tudingan ke
pintu gerbang, “Lihat itu masih ada juga yang terlambat.”
“Duh pelecehan ini,” gerutu Lastri. Apalagi siswa di barisan belakang ada
yang berpaling ke pintu gerbang.
“Mentang-mentang kamu Ketua OSIS terus datang semaumu,” damprat Pak
Rahman, kepala sekolah ke Zainul ketika menghadap kepala sekolah.
Pukulan telak buat Zainul. Posisi ketua OSIS memojokkan Zainul dalam
kasus indispliner.
“Semestinya kamu memberi contoh kepada yang lain,” tambah Pak Rahman,
mempertegas alasannya marah.
Di luar, suara gaduh siswa berangsur-angsur berkurang, kemudian senyap.
“Kenapa kamu juga terlambat?” tanya Pak Rahman ke Lastri.
“Saya datang bersama Zainul,” jawab Lastri.
“Dibonceng maksudnya?”
“Benar pak,” kata Lastri jujur. Pokoknya jangan berbelit-belit menghadap
Pak Rahman kalau tidak ingin memperpanjang persoalan.
“Selama ini kamu cukup disiplin; siswa teladan, jangan ikut-ikutan Zainul.”
Siswa teladan jadi beban juga bagi Lastri, senasib dengan Ketua OSIS.
Masalah selesai kurang dari 10 menit. Pah Rahman melepas Zainul dan
Lastri setelah keduanya menandatangani surat pernyataan.
Hanya begitu saja, tapi malunya berkepanjangan ketika mereka berdua
masuk ke ruang kelas bersamaan. Terbongkar kedok Lastri yang selalu
26