Page 34 - BUKU AJAR ELEKTRONIK KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS X SEMESTER II
P. 34
penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan demikian,
reaksi tersebut adalah reaksi reduksi dan oksidasi yang biasa disebut reaksi redoks.
4. Reduktor dan Oksidator
Dalam reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain dinamakan zat
pengoksidasi atau oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain
dinamakan zat pereduksi atau reduktor. Pada Contoh di atas, SO2 mengalami
oksidasi yang menyebabkan oksigen mengalami reduksi. Dalam hal ini,
magnesium disebut zat pereduksi atau reduktor. Sebaliknya, oksigen berperan dalam
mengoksidasi SO2 sehingga oksigen disebut oksidator.
2.2. TATA NAMA SENYAWA KIMIA
Dari berbagai jenis unsur yang saling terikat secara kimia dan memiliki senyawa
menurut Zulfikar (2008) senyawa didefinisikan sebagai zat yang dibentuk komposisi yang
tetap. Ada beberapa nama senyawa yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari yaitu nama
trivial atau nama dagang dan juga nama senyawa yang disusun berdasarkan aturan IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry). Senyawa yang ditemukan di alam
semesta dapat dikelompokkan berdasarkan pada unsur-unsur pembentuknya. Berdasarkan
unsur pembentuk tersebut maka senyawa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
senyawa organik dan anorganik.
A. TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK
Tata nama senyawa anorganik terbagi menjadi tata nama senyawa biner,
poliatomik, asam dan basa.
1. Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari
satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam. Unsur logam
dalam senyawa biner biasanya merupakan kation (ion positif) sedangkan unsur non logam
dalam senyawa biner berupa anion (ion negatif).
28