Page 84 - LKPD Ekonomi Kelas XI Semester 1
P. 84

C.  Jenis-Jenis Pengangguran
                  a.  Jenis Pengangguran berdasarkan Penyebab

                     Berdasarkan sebab-sebabnya, pengangguran bisa digolongkan:

                     1.  Pengangguran Konjungtur/Siklis ((Cyclical Unemployment)
                         Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan

                         oleh perubahan-perubahan dalam kegiatan perekonomian. Pada waktu kondisi perekonomian

                         mengalami  kelesuan, maka permintaan akan barang dan jasa menurun,  akibatnya jumlah
                         produksi  harus  dikurangi.  Hal  ini  berarti  perusahaan  akan  mengurangi  jumlah  tenaga

                         kerjanya,  sehingga  banyak  tenaga  kerja  yang  tidak  dapat  bekerja.  Tingkat  pengangguran
                         konjungtur akan semakin meningkat pada masa resesi ekonomi. Hal ini disebabkan karena

                         jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkat dan dibutuhkan lebih lama lagi
                         untuk mendapatkan pekerjaan.


                     2.  Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)

                         Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi akan diikuti oleh perubahan struktur dan corak
                         kegiatan  ekonomi.  Untuk  itu  diperlukan  keterampilan-keterampilan  baru  untuk

                         menyesuaikan perubahan tersebut. Misalnya, adanya perubahan struktur dari agraris menjadi
                         industri. Hal ini berarti ada peralihan dari tenaga kerja sektor pertanian ke sektor industri.

                         Tenaga  kerja  yang  tidak  bisa  mengikuti  perubahan  tersebut  akan  menganggur.  Dengan

                         demikian  pengangguran  yang  terjadi  karena  adanya  perubahan  struktur  ekonomi  disebut
                         pengangguran struktural.

                     3.  Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
                         Pengangguran  friksional  terjadi  karena  adanya  kesulitan  dalam  mempertemukan  pencari

                         kerja  dengan  lowongan  pekerjaan.  Kesulitan-kesulitan  tersebut  disebabkan  karena  letak
                         geografis  dan  kurangnya  informasi  yang  diperoleh  pelamar.  Terkadang  pelamar  tidak

                         mengetahui di mana ada lowongan dan pengusaha tidak mengetahui di mana tersedia tenaga

                         kerja.  Pengangguran  friksional  juga  dapat  diakibatkan  karena  pencari  kerja  ingin
                         mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Misalnya: Tuan A bekerja di perusahaan “X”. Tuan

                         A  tidak  puas  dengan  fasilitas  dari  pekerjaannya  sehingga  dia  memutuskan  keluar  dari

                         perusahaan “X” untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Maka Tuan A dalam masa
                         mencari pekerjaan yang lebih baik dinamakan pengangguran friksional.

                     4.  Pengangguran Musiman (Seasonal Unemploymeny)
                         Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau

                         perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani
                         akan menganggur sambil menunggu masa tanam.

                         Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan

                         penyadap  karet  dan  nelayan  tidak  dapat  melakukan  pekerjaan  mereka  dan  terpaksa
                         menganggur. Pada musim kemarau pula para petani tidak dapat mengerjakan tanahnya. Pada

                         umumnya,  para  petani  tidak  begitu  aktif  diantara  waktu  sesudah  menanam  dan  menuai.
                         Apabila  dalam  masa  tersebut  para  penyadap  karet,  nelayan,  dan  petani  tidak  melakukan

                         pekerjan lain maka mereka terpaksa menganggur.




                                                                                            EKONOMI KELAS XI | 80
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89