Page 87 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 87
Anak-anak adalah tunas masa depan bangsa. jaman. Ki Hajar Dewantara menisbatkan pendidikan
Usia anak-anak merupakan masa keemasan untuk dengan seorang pengukir kayu, “pendidikan adalah
menanamkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah mengukir manusia”. Sebagai seorang pengukir
ruang bermain yang menyenangkan bagi peserta tentu harus mengetahui objek kayu dalam berbagai
didik sekolah dasar. Dia dekat bagi mereka karena halnya, mengerti keindahan ukiran, dan mengerti
itu bagian dari laku keseharian mereka, menjawab ragam jenis ukiran lainnya. Oleh karena itu, peserta
kebutuhan keseharian mereka dan itu tampil dalam didik sekolah dasar sebagai objek pendidikan harus
pembiasaan dan contoh yang tersedia dalam menyertakan gagasan dasar bahwa mereka adalah
lingkungan belajar mereka. Ibarat tumbuhan, masa anak-anak yang sedang tumbuh untuk menempuh
anak-anak paling mudah untuk dibentuk seperti jenjang pendidikan berikutnya. Sehingga sekolah
halnya pohon kecil. Berbeda jika pohon yang dasar pada dasarnya menyediakan “bahan dasar
membesar di mana batangnya sudah keras dan kayu terbaik” untuk dibentuk menjadi jenis ukiran
akan mudah patah jika diberlakukan kasar atau terbaik. Selain aspek fisik peserta didik, mengukir
bahkan tidak bergeming sama sekali (Umar Baradja, jiwa-jiwa mereka agar dekat dengan Pancasila,
1992: 12). mengerti kebaikan Pancasila, dan menyediakan
contoh-contoh terbaik bahwa Pancasila itu konkret
Di sinilah eksistensi pendidikan dasar khususnya bagi mereka. Itulah esensi dari penyemaian tunas-
dalam lingkup sekolah dasar menjawab tantangan tunas Pancasila.
73 TUNAS PANCASILA