Page 86 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 86

TUNAS PANCASILA


            Betapa pun pendidikan kita tertinggal secara kognitif   yang kreatif dan tepat pada jenjang pendidikan.
            dari bangsa luar misalnya, ini tidak berarti kita harus
            berusaha  dan  bercita-cita  untuk  meniru begitu   Ki Hajar Dewantara  mengulasnya dengan  ragam
            saja pendidikan  mereka  untuk  menjadi gambar   metode yakni memberi contoh,  pembiasaan,
            dan watak pendidikan Indonesia. Kekurangan  dan   pengajaran,  perintah/paksaan/hukuman,  tindakan
            kekalahan  dari aspek kognitif itu harus tetap  kita   (laku), pengalaman lahir dan batin (2009: 11).
            kejar, tetapi dia harus dikawal dengan aspek batin   Sehat Sultoni Dalimunthe menyimpulkan metode
            yang lahir dari aspek moral kebangsaan kita, yang   pendidikan karakter  dari perspektif Al-Quran
            senantiasa terhubung dengan nilai-nilai ketuhanan.   yakni:  keteladanan,  perumpamaan,  kisah-kisah,
            Dengan demikian, kita tidak lagi memahami bahwa   kebiasaan atau pembiasaan, amal saleh-etos kerja,
            kepintaran dan kecerdasan itu hanya pintar secara   metode  tanya  jawab,  nasehat,  balasan  kebaikan
            akademik, tetapi juga luhur sikapnya secara moral.   dan  keburukan  (2016:  183-287).  Pilihan metode
            Inilah genuinitas Filsafat Pendidikan Pancasila.  pembelajaran  tidak langsung (indirect  teaching),
                                                             yaitu  keteladanan,  pembiasaan,  dan  budaya
            Oleh  karena  itu,  satuan  pendidikan  kita  harus   sekolah dengan memperhatikan  karakteristik
            mulai  membangun  filsafat  pendidikan  ini  dengan   mata  pelajaran  serta  kebutuhan  dan  kondisi
            memadukan  aspek pikir  dan  zikir, intelektualitas,   peserta didik, pada dasarnya selaras dengan
            dan  moralitas. Hal ini yang  disinyalir oleh Djoko   pendapat  para  pakar  pendidikan. Dengan  kata
            Marihandono  dalam  merefleksikan  sistem  among   lain bagaimana penyemaian  Pancasila di sekolah
            Ki  Hajar Dewantara  sebagai bagian membangun    dasar  dapat  menumbuhkan tunas-tunas Pancasila
            kemandirian  bangsa.  Bahwa  sistem    among yang   merupakan  ruang  kreatifitas  guru  dan  sekolah
            tercermin dari semboyan  Tut  Wuri Handayani     untuk  menetapkan  metode  mendidik yang  tepat
            merupakan:                                       bagi anak peserta didik.

            “Sistem  pendidikan yang  didasarkan dari jati   Sayidiman  Suryohadiprojo   merekomendasikan
            diri bangsa akan membuat bangsa yang mandiri,    “Kemendikbud  untuk  melakukan  pendalaman
            terlepas  dari kungkungan bangsa Barat yang      bagaimana sebaiknya nilai-nilai Pancasila ditransfer
            selama ini  telah menciptakan pendidikan yang    menjadi dasar untuk perbuatan nyata”. Menurutnya
                                                                    dilakukan
                                                             perlu
                                                                               “pemantapan
                                                                                                    tenaga
                                                                                             para
            berorientasi pada kepentiangan  kolonial.  Sistem   pendidik agar mereka benar-benar memahami dan
            among yang ia canangkan memiliki makna bahwa     menjalankan kehidupan  dengan dasar  Pancasila”
            anak akan tumbuh secara leluasa. Pamong wajib    (2014: 19-20). Meminjam bahasa Yudi Latif dengan
            Tut Wuri Handayani yang berarti mengikuti dan    “membumikan Pancasila”. Pancasila yang dipandang
            mempengaruhi agar anak asuh dapat berjalan ke    sangat luhur harus hidup dalam realitas dan tidak
                                                             berhenti hanya sebagai retorika dan hiasan semata
            arah yang baik. Dengan adanya sistem among ini,   (2015: 208). Tanpa tenaga pendidik yang kreatif dan
            maka bebaslah anak mengembangkan bakatnya        berdedikasi  menjalankan  pendalaman  Pancasila
            dan anak didik selalu mencari jalan sendiri tanpa   akan  hilang kesempatan untuk menyemai nilai-
            menunggu perintah dari atasannya” (2017:  76).   nilainya kepada peserta didik khususnya di sekolah
                                                             dasar.
            Rangkaian  penggalian  Pancasila, pemahaman
            Pancasila dan penyemaian Pancasila menyimpan
            salah  satu  gagasan  filsafat  pendidikan  Pancasila
            yakni proses pembelajaran  sepanjang  hayat  dari
            generasi ke generasi secara turun temurun dengan
            inovasi tiada  henti.  Regulasi tentang  pendidikan
            menyebutnya  dengan  usaha  sadar  dan  terencana
            setiap jenjangnya yang tersusun secara terencana,
            terarah,  dan   berkesinambungan.   Bagaimana
            menjaga ritme dan  stamina pendidikan  yang  luar
            biasa panjangnya ini membutuhkan ragam metode

                                                                                                        72
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91