Page 85 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 85
semangat belajar adalah
etos bangsa Indonesia,
bermusyawarah adalah
ciri khas bangsa
Indonesia dan seterusnya.
Karakter Pancasila inilah yang
semestinya tuntas tertanam dalam
diri anak sekolah dasar hingga mereka
memiliki bekal yang kuat melanjutkan
jenjang pendidikan berikutnya.
Ekosistem sekolah yang
matang dan siap menghadapi
tantangan zaman dengan
kekuatan Pancasila menjadi
syarat agar benih-benih tersebut
tumbuh berkembang menjadi
tunas-tunas Pancasila. Hariyono
menyebutnya sebagai generasi
pembelajar. Menurutnya Pancasila
sebagai produk generasi muda masa
Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu lalu tidak lepas dari kreativitas hasil
pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, pembelajaran generasi muda saat itu
dan program keseteraan jenjang sekolah dasar yang merentang dari aspek empiris
dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga hingga dimensi etis (2014: 189-190).
bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM),
Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Mengembangkan filsafat pendidikan berdasarkan
Survei karakter sendiri dirancang untuk mengukur Pancasila menjadi sebuah keperluan dan keharusan.
capaian peserta didik dari hasil belajar sosial- Karena hanya bangsa Indonesia sendirilah yang
emosional berupa pilar karakter untuk mencetak bisa sadar dan memahami jati dirinya serta mampu
Profil Pelajar Pancasila. Sehingga aspek olah rasa, mengembangkan model pendidikan bagi dirinya.
olah hati, olah pikir dan olah raga di sekolah dasar Pengaruh luar atau kebudayaan luar merupakan
benar-benar menghasilkan karakter tunas Pancasila. faktor tambahan tanpa melupakan jati dirinya
sebagai bangsa yang telah memegang Pancasila
Maka mempersiapkan warga sekolah untuk sebagai jati dirinya. Oleh karena itu, terlalu berusaha
menyemai benih-benih Pancasila menuntut adanya mewujudkan sebuah pendidikan bergaya Finlandia
kesamaan gagasan dan kreativitas tindakan baik dari semata, misalnya, hanya akan menjauhkan makna
capaian keberhasilan yang diharapkan, menciptakan pendidikan kita dari Filsafat Pendidikan Pancasila.
lingkungan sekolah yang hidup dengan nilai- Boleh jadi memang Finlandia dianggap sebagai
nilai Pancasila dan contoh-contoh penerapannya. sebuah negara dengan pendidikan maju, tetapi
Misalnya peserta didik mampu memahami bahwa kita jangan lupa, kemajuan ini hanya dilihat pada
bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan, aspek kognitif saja. Kalaupun terdapat aspek moral,
Indonesia adalah negerinya yang besar, bangsa tampaknya tidak semua bersifat universal yang bisa
Indonesia adalah bangsa pejuang, keragaman cocok dengan karakter pendidikan kita dengan
Indonesia adalah anugerah Tuhan, menghormati realitas manusianya yang unik.
guru dan orang tua adalah watak bangsa Indonesia,
71 TUNAS PANCASILA