Page 71 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 71

terkekang dengan doktrin Gereja  yang cendrung diskriminatif dan jumud.

                              Sehingga fenomena tersebut menjadi pemicu munculnya gagasan pluralisme
                              yang menuntut adanya liberalisme.

                           2. Faktor eksternal yang memicu lahirnya pluralisme yaitu:
                              a)  Faktor  sosial-politik.  Di  era  globalisasi  yang  ditandai  dengan

                                 perkembangan teknologi dan informasi, kemudian diperkuat oleh wacana

                                 sosial-politik,  demokrasi,  nasionalisme  yang  kemudian  melahirkan
                                 sistem  negara  bangsa  yang  mengarah  pada  kehidupan  era  modern.

                                 Sehingga  menuntut  masyarakat  dunia  untuk  saling  menghormati,

                                 menghargai dan menjalin kerjasama kolektif yang didasari oleh tujuan
                                 dan  orientasi  kehidupan  yang  dibangun  di  atas  toleransi  di  tengah

                                 keberagaman.
                              b)  Faktor  keilmuan  memiliki  kaitan  yang  erat  dengan  timbulnya  teori

                                 pluralisme  melalui  ekspansi  wacana  tentang  gagasan  pluralisme  yang
                                 disebarkan oleh ilmuwan-ilmuwan dalam berbagai kesempatan, seperti

                                 dalam diskusi, seminar, simposium dan gerakan-gerakan ilmiah lainya

                                 berupa tulisan dan pemikiran para tokoh pemerhati pluralisme. Dengan
                                 demikian berkembanglah gagasan pluralisme pada masyarakat dunia.
                                                                                                    71
                        C.  Pluralisme Agama dalam Islam

                                  Islam  memandang  pluralisme  sebagai  sikap  saling  menghargai  dan
                           toleransi terhadap agama lain, namun bukan berarti semua agama adalah sama

                           artinya tidak menganggap bahwa dalam Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan
                           yang kalian -baca; agama lain, sembah. Namun demikian Islam tetap mengakui

                           adanya  pluralisme  agama  yaitu  dengan  mengakui  perbedaan  dan  identitas
                           agama  masing-masing  (lakum  dinukum  waliyadin),  disini  pluralisme

                           diorientasikan untuk  menghilangkan konflik,  perbedaan dan identitas  agama

                           agama yang ada.
                                  Sikap Islam terhadap pluralisme terinspirasi dari ayat-ayat Al-Qur’an

                           dan  hadist  Nabi  antara  lain:  (1)  Islam  mengakui  keberagaman  sebagai


                        71  Kisman. Implementasi Pluralisme Dalam Islam dan Barat.ISSN : 2252-3812 Vol. IV No. 2 Edisi
                        September 2015-Februari 2016



                                                              67
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76