Page 35 - Ebook Inkuiri terbimbing (hilda malinda_17030204086)
P. 35
Sesudah melakukan kegiatan Let’s Try 2 tentang pematangan buah
mangga dan pisang tentunya kalian mendapat pengetahuan tentang
pematangan sangat bergantung pada adanya gas etilen. Gas etilen
merupakan contoh salah satu dari faktor internal fisiologis yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karbit tersebut merupakan bahan
yang hampir serupa cara kerjanya dengan gas etilen, meskipun karbit bukan
termasuk ZPT yang dihasilkan asli oleh tanaman. Selain gas etilen, apakah
faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan lainnya? Mari kita pelajari
berasama faktor internal apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan suatu tunaman.
1. Faktor Internal
a. Faktor Genetik
Apakah yang kalian ketahui tentang gen? Gen adalah satuan
informasi herediter genetik yang diturunkan ke generasi selanjutnya.
Tanaman memiliki gen identitas organ yang menentukan kegiatan-
dari meristem-meristemnya dalam pembelahan sel. Gen tersebut
menentukan jumlah atau ukuran organ-organ yang akan terbentuk
dari proses pembelahan sel (Campbell, 2017). Gen pada tanaman
dapat dilihat dengan mudah dilihat ketika adanya variasi warna
tanaman, seperti pada gambar 13 yang kita bahas diawal yakni
tomat dengan berbagai macam warna yang kita kenal sebagai
indikasi kematangan tomat, hal ini termasuk dalam ekspresi gen.
b. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis melibatkan hormon pertumbuhan yang dikenal
sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT). Hormon diproduksi dalam jumlah
sedikit akan tetapi memiliki fungsi besar dan spesifik pada setiap
tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Campbell
(2017), hormon berguna sebagai regulator pertumbuhan tanaman
yang memodifikasi atau mengontrol satu atau lebih proses fisiologis
meliputi pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel dalam
tanaman. Apa sajakah kira-kira ZPT yang ada pada tumbuhan,
bacalah uraian dibawah ini dengan cermat.
AUKSIN
Auksin (IAA) mula-mula ditemukan oleh Darwin pada
tahun 1880, dengan percobaan pengaruh penyinaran
terhadap koleoptil. Selanjutnya diikuti oleh penemuan dari
Boysen-Jensen pada tahun 1913.
22