Page 4 - Pameran PPDP Kelompok SMA Negeri 3 Surakarta
P. 4
praktik pembelajaran siklus 1
Praktik pembelajaran siklus 1 dilaksanakan di kelas XI-F4 SMA Negeri 3 Surakarta.
Pendahuluan Tujuan Hasil
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Menganalisis praktik pembelajaran siklus 1 Hasil praktik pembelajaran menunjukkan
lebih bermakna dibandingkan pembelajaran yang dengan model Problem Based Learning pada bahwa seluruh kelompok mengumpulkan
berpusat pada guru. Salah satu model : materi konsep kesetimbangan kimia. tugas tepat waktu. Setiap kelompok
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menyajikan gagasan yang variatif dan
adalah Problem Based Learning (PBL). Sintaks berkaitan dengan teknologi. Sebagian besar
PBL yaitu mengorientasikan peserta didik pada KEGIATAN PEMBELAJARAN peserta didik juga mampu mempresentasikan
masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk gagasan tersebut secara komunikatif. Kendati
belajar, membantu penyelidikan mandiri dan Sebelum memasuki praktik pembelajaran siklus 1, demikian, terdapat peserta didik yang kurang
kelompok, mengembangkan dan menyajikan peserta didik terlebih dahulu diberikan asesmen aktif selama kegiatan diskusi.
hasil karya serta memamerkannya, menganalisis diagnostik (https://bit.ly/asesmendiagnostikF4).
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Menindaklanjuti hasil asesmen diagnostik,
(Shofiyah dan Wulandari, 2018). Melalui praktikan membuat kelas google classroom.
penerapan PBL dapat menginisiasi peserta didik Peserta didik diberikan LKPD dan diarahkan untuk
dalam mengembangkan keterampilan berkumpul sesuai kelompoknya. Peserta didik
pemecahan masalah. Keterampilan ini kelak diberikan apersepsi dan motivasi tentang stalagtit
diperlukan sebagai bekal peserta didik dalam dan stalagmit pada gua kapur, dilanjutkan dengan
menghadapi tantangan dan permasalahan mengamati fenomena handuk basah yang
kehidupan sehari-hari. disimpan di dalam tas tertutup dan yang diletakkan
diruang terbuka untuk mengkonstruksi
pengetahuan tentang reaksi reversible. Peserta
didik dihadirkan permasalahan tentang gangguan
kesetimbangan kimia di dalam tubuh akibat
paparan asap rokok. Adanya penyajian
permasalahan tersebut diharapkan peserta didik
dapat menganalisis reaksi kesetimbangan yang
terjadi dan memberikan solusi dalam mengatasi
atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan
akibat paparan karbonmonoksida dalam asap
rokok. Peserta didik menyajikan gagasan sesuai
dengan minatnya, dapat dalam bentuk foto atau
gambar manual (diferensiasi produk).
Analisis
Pembelajaran pada siklus satu telah terlaksana cukup
baik, namun alokasi waktu untuk diskusi dan presentasi
peserta didik tidak cukup untuk diselesaikan dalam satu
pertemuan (2x45 menit). Sebagian besar peserta didik
mampu menganalisis gangguan kesetimbangan kimia
dalam tubuh akibat adanya asap rokok. Hal ini diketahui
melalui assesment as learning (formatif) dan presentasi.
Peserta didik menemukan bahwa pada mulanya di dalam
tubuh terjadi kesetimbangan oksihemoglobin. Namun,
setelah terpapar asap rokok kesetimbangan yang
terbentuk adalah karboksihemoglobin. Rata-rata
keterampilan presentasi peserta didik di kelas tersebut
cukup baik. Peserta didik lainnya juga aktif menanggapi
gagasan inovatif dari kelompok yang sedang presentasi.
Praktikan turut memberikan apresiasi dan saran
konstruktif terhadap gagasan yang dipresentasikan oleh Tingkat Keterampilan Presentasi Peserta Didik Video Pelaksanaan Praktik Pembelajaran Siklus 1
peserta didik.
Kesimpulan rencana TINDAK LANJUT
Peserta didik dapat menganalisis ciri reaksi Praktikan perlu belajar manajemen waktu dan
kesetimbangan kimia. Sebagian besar peserta didik menyederhanakan tujuan pembelajaran agar satu siklus
dapat mengkonstruksi pengetahuan tentang reaksi selesai dalam satu pertemuan dan dapat melakukan
reversible, menganalisis reaksi kesetimbangan asesmen sumatif. Praktikan pada pembelajaran kedepannya
kimia dalam tubuh (sebelum dan setelah terpapar juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran
asap rokok) , dan menyajikan gagasan inovatif untuk berdiferensiasi seperti developmentally appropriate
mengatasi atau meminimalisir dampak yang practice (DAP), pembelajaran sesuai tingkat kemampuan
ditimbulkan dari kandungan karbonmonoksida atau teaching at the right level (TaRL), dan pembelajaran
dalam asap rokok. Pembelajaran pada siklus 1 tanggap budaya atau culturally responsive pedagogy (CRP).
cukup baik, namun alokasi waktu pembelajaran tidak
cukup untuk selesai dalam satu pertemuan dan Daftar Pustaka
proses pembelajaran belum sepenuhnya Shofiyah, N., dan Wulandari, F. E. (2018). Model problem based
learning (PBL) dalam melatih scientific reasoning siswa. Jurnal
berdiferensiasi. Penelitian Pendidikan IPA, 3(1): 33-38.