Page 96 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 96
Judul Kasus BPJAMSOSTEK Berbeda dengan Kasus Jiwasraya dan Asabri, Ini
Penjelasan Ahli
Nama Media liputan6.com
Newstrend Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://www.liputan6.com/news/read/4506744/kasus-bpjamsostek-
berbeda-dengan-kasus-jiwasraya-dan-asabri-ini-penjelasan-ahli
Jurnalis Liputan6.com
Tanggal 2021-03-15 15:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) Pertama, emiten-eminten yang sahamnya dibeli
BPJAMSOSTEK merupakan emiten-emiten yang juga dibeli para investor saham pada umumnya.
Kedua, penurunan nilai investasi saham BPJAMSOSTEK disebabkan resiko pasar. Ketiga, risiko
pasar yang dialami BPJAMSOSTEK setelah dilakukan diversifikasi saham mengikuti indeks pasar
saham. Keempat, penurunan nilai investasi saham BPJAMSOSTEK tidak berdampak pada
kemampuan dalam pembayaran klaim
positive - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) BPJAMSOSTEK memiliki profil risiko investasi
saham cenderung konservatif, yakni mengikuti indeks pasar saham. Emiten-emiten saham yang
berada dalam portofolio investasi BPJAMSOSTEK merupakan penghuni tetap indeks pasar
neutral - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) Dengan kata lain, semua emiten tersebut, pada
umumnya, merupakan emiten-emiten pilihan utama para investor karena memiliki kinerja yang
bagus, mapan, dan memiliki kapitalisasi pasar saham yang besar atau big caps
positive - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) Meskipun terjadi unrealized loss pada investasi
saham, secara keseluruhan nilai dana kelola investasi BPJAMSOSTEK meningkat terus sejak
tahun 2015. Per Desember 2015, nilai dana investasi BPJAMSOSTEK sebesar Rp 206,05 triliun
dan meningkat terus hingga akhir tahun 2020 nilai dana investasinya sebesar Rp 486,38 triliun
atau meningkat sebesar 137%
Ringkasan
Pengamat Ekonomi Ardo R. Dwitanto angkat bicara terkait penyidikan yang dilakukan Kejaksaan
Agung (Kejagung) RI terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Ardo menegaskan,
penurunan nilai investasi saham BPJAMSOSTEK berbeda secara mendasar pada investasi saham
pada Jiwasraya dan Asabri. Paling tidak ada empat hal yang menjadi pertimbangan.
95