Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 189

"Kita bisa memperbanyak suntikan kurikulum dari industri yang praktis. Jadi saat ini bukan soal
              vokasi atau nonvokasi, tetapi program pendidikan kita harus agille [tangkas] dan saya berharap
              ke depan akan ada keselarasan antara industri dan vokasi," ujar Emil.

              Adapun, program pengembangan vokasi pertama di Jatim pada 2017 tercatat sudah ada realisasi
              kerja sama industri dengan SMK yakni 50 industri dengan 234 SMK.

              Selanjutnya, program vokasi kedua pada 2019 terdapat kerja sama antara 98 industri dengan
              213 SMK. Kerja sama vokasi terbanyak berada di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Kabupaten
              Mojokerto.

              Senada, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wikan Sakarinto mengatakan
              adanya industri andalan serta industri pendukung dalam pengembangan kawasan industri di
              Jatim jadi tantangan baru bagi dunia pendidikan vokasi.

              'Tingkat kebutuhan dunia kerja yang sesuai dengan industri andalan sangat besar. Jadi dalam
              link and match intinya jangan sampai masak sendiri-sendiri, misalnya lulusan sudah dimasak
              oleh perguruan tinggi dan SMK, ternyata setelah dicicipi oleh industri, ternyata tidak cocok. Lalu
              tidak dipakai atau diterima tapi diberi training tambahan, kan artinya dimasak lagi karena lulusan
              dianggap mengecewakan. Ini bukan link and match," katanya.

              Menurutnya,  kondisi tersebut  juga  menjadi  catatan  bagi  lulusan  perguruan  tinggi  atau  SMK,
              sebab dunia kerja masih mengeluh terhadap pendidikan. Link and match, katanya, juga bukan
              hanya soal magang dan MoU, tetapi sebaiknya kurikulum disusun bersama dengan industri.

              "Tiap tahun konten berubah enggak apa-apa, karena vokasi itu harus agille dan lincah mengikuti
              perubahan yang ada. Artinya kurikulum itu dimasak bareng, jadi industri harus benar-benar hadir
              bersama kampus sejak awal bikin resep kurikulum, minimal 50 jam per semester per prodi,"
              imbuhnya.

              KERJA SAMA

              Dalam perkembangan lain, kerja sama antar daerah di sektor perdagangan kembali dijalin antara
              Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Timur.

              PT Food Station Tjipinang, perusahaan milik daerah Provinsi DKI Jakarta ikut serta dalam misi
              dagang dan investasi Pemprov Jawa Timur di Jakarta.

              Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kerja sama antara Jakarta dan Jatim
              sangat mendasar dan penting dengan berlandaskan keadilan bagi setiap kalangan agar kegiatan
              pasar pun dapat berjalan dengan baik serta efisien.

              Menurut  Anies,  DKI  Jakarta  memiliki  sekitar  17%-18%  aktivitas  perekonomian  di  Indonesia
              untuk dikontribusikan ke seluruh Tanah Air.

              Di sisi lain, Jakarta merupakan kota jasa yang memiliki ketergantungan pada komoditi dari luar
              daerah, khususnya yang menyangkut kebutuhan dasar amat tinggi. "Jika dihitung, bisa lebih dari
              98% dari pasokan kebutuhan pangan," ujar Gubernur Anies dalam keterangan resmi, Jumat
              (4/6).

              Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan
              dengan  kolaborasi  tersebut  maka  instansinya  bakal  membuka  stand  dan  memperkenalkan
              beberapa produk unggulannya yaitu beras.





                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194