Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 158

PULUHAN PERUSAHAAN DI BANDUNG BARAT SUDAH TUMBANG, MAKIN KETAR-
              KETIR SAAT PPKM DARURAT DIPERPANJANG
              Puluhan perusahaan manufaktur di Kabupaten Bandung Barat (KBB) satu per satu gulung tikar
              setelah dihantam pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
              Masyarakat (PPKM) Darurat.

              Kondisi  ini  akan  lebih  parah  ketika  PPKM  Darurat  diperpanjang  hingga  akhir  Juli  2021  dan
              akhirnya  akan  lebih  banyak  lagi  perusahaan  manufaktur  di  KBB  yang  gulung  tikar  karena
              pendapatannya mengalami penurunan.

              Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (APINDO)  KBB,  Joni  Tjakralaksana,  mengatakan,
              berdasarkan  laporan  sementara,  setidaknya  sudah  20  perusahaan  manufaktur  di  KBB  yang
              gulung tikar akibat pandemi Covid-19.

              "Perusahaan yang lapor ke kita ada 20 perusahaan. Untuk yang lain kita gak tahu karena belum
              lapor," ujarnya kepada wartawan saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

              Dengan adanya perusahaan yang tidak lapor atau tidak berada dibawah naungan Apindo, maka
              data yang baru dihimpun sejak virus Corona masuk ke Indonesia, bisa saja jumlahnya jauh lebih
              banyak.

              Sementara untuk perusahaan yang masih bertahan, kata dia, mereka terpaksa harus melakukan
              pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  atau  merumahkan  sejumlah  karyawannya  agar  bisa tetap
              bertahan saat pandemi Covid-19.

              "Karena pandemi ini membuat industri kehilangan potensi pendapatan sekitar 40 persen," kata
              Joni.

              Joni mengatakan, selama pandemi Covid-19, para pengusaha tidak memikirkan untung lebih
              dulu, tetapi lebih memikirkan bagaimana caranya bisa bertahan di tengah kondisi krisis dan tetap
              memberikan hak gaji kepada buruh.

              "Tiap  perusahaan  punya  pendapatan  berbeda-beda.  Namun  jika  dipersentasikan  rata-rata
              potensi lost sekitar 40 persen. Pasti banyak karyawan yang dirumahkan, sudah bukan rahasia
              lagi," ucapnya.

              Agar industri di KBB tetap bertahan, pihaknya meminta ada keringanan suku bunga bank dan
              penghapusan beberapa pajak karena selama ini baru mendapatkan keringanan membayar listrik.

              "Kita bersyukur dapat keringanan listrik karena produksi cuma 50 persen. Kalau boleh sih kita
              juga minta keringanan suku bunga bank," ujar Joni.

              Menurutnya, jika ada keringanan suku bunga bank, maka hal itu akan sedikit meringankan beban
              karena selama ini para pengusaha banyak yang meminjam uang ke bank.

              "Selain suku bunga bank, Pajak-pajak juga diringankan," katanya.














                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163