Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 160

satu  upaya  Kemnaker  untuk  menambah  jumlah  perusahaan  yang  melakukan  WLKP  secara
              online.


              MASIFKAN WLKP ONLINE, KEMNAKER GANDENG MEDIA ONLINE DAN
              MANFAATKAN MEDSOS

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
              Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) melakukan
              masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online.

              Ikhtiyar  itu  sebagai  salah  satu  upaya  Kemnaker  untuk  menambah  jumlah  perusahaan  yang
              melakukan WLKP secara online.

              Masifikasi WLKP secara online ini dilakukan karena hingga saat ini, jumlah perusahaan yang
              menyampaikan WLKP online melalui Sisnaker belum sesuai harapan.

              "Kami  akan  masifikasi  WLKP  online  melalui  program  yang  telah  diluncurkan  oleh  Kemnaker
              adalah penyebaran informasi melalui video digital dan advetorial," ujar Dirjen Binwasnaker dan
              K3, Haiyanin Rumondang, Jumat (16/7).

              Menurut  Dirjen  Haiyani,  video  digital  dan  advertorial  tersebut  akan  ditampilkan  di  beberapa
              media  online  yang  telah  dipilih  oleh  Kemnaker,  juga  di  platform  Media  sosial  Facebook  dan
              Instagram.

              Video himbauan WLKP Online yang disampaikan oleh Menaker, akan ditayangkan di beberapa
              titik Videotron di wilayah Jabodetabek yang sudah ditentukan.

              "Sedangkan video tutorial WLKP Online akan disunting ke dalam aplikasi sistem Ketenagakerjaan
              untuk mempermudah stakeholder mendaftarkan dan melaporkan WLKP Online ke dalam sistem,"
              kata Dirjen Haiyani.
              Haiyani  menjelaskan,  berdasarkan  UU  7/1981  tentang  Wajib  Lapor  Ketenagakerjaan  (WLK)
              setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan secara tertulis pada saat mendirikan,
              menghentikan, menjalankan kembali, memindahkan atau membubarkan perusahaan.

              "Perusahaan wajib melaporkan setiap tahun secara tertulis, mengenai ketenagakerjaan kepada
              Menteri atau Pejabat yang telah ditunjuk," ujarnya.

              Haiyani mengatakan, dengan melakukan WLK secara teratur, maka perusahaan dapat melihat
              indikasi apakah program kesejahteraan karyawan sudah tercapai.

              Hal  ini  karena  sebelum  WLK  diterima  dan  disahkan,  ada  syarat-syarat  terkait  program
              kesejahteraan karyawan di perusahaan yang harus dilengkapi oleh perusahaan.
              "Misalnya apakah perusahaan sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan
              dan Jaminan Sosial Dalam Hubungan Kerja di Luar Jam Kerja (JSHK). Itulah mengapa Wajib
              Lapor  Perusahaan  Online  dapat  menjadi  indikator  apakah  perusahaan  telah  melaksanakan
              program kesejahteraan bagi karyawan secara baik," kata Dirjen Haiyani.
              Haiyani menegaskam sesuai pasal 10 ayat (1) UU 7/1981, bagi perusahaan yang belum atau
              lalai mendaftar WLKP secara online, akan dikenakan sanksi kurungan selama-lamanya tiga bulan
              atau denda setinggi-tingginya Rp1juta.

              "Maka  dari  itu,  perusahaan  wajib  melaksanakan  WLK  dengan  teratur,  paling  lambat  30  hari
              sebelum memindahkan, menghentikan, atau membubarkan perusahaan," ujar Dirjen Haiyani.

                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165