Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 189

KEMNAKER LAKUKAN MASIFIKASI WLKP ONLINE

              JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan
              Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan
              K3) melakukan masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online. Ini sebagai
              salah satu upaya Kemnaker untuk menambah jumlah perusahaan yang melakukan WLKP secara
              online. Masifikasi WLKP secara online ini dilakukan karena hingga saat ini, jumlah perusahaan
              yang menyampaikan WLKP online melalui Sisnaker belum sesuai harapan.

              "Kami  akan  masifikasi  WLKP  online  melalui  program  yang  telah  diluncurkan  oleh  Kemnaker
              adalah penyebaran informasi melalui video digital dan advetorial," ujar Dirjen Binwasnaker dan
              K3,  Haiyanin  Rumondang  melalui  Siaran  Pers  Biro  Humas  Kemnaker  di  Jakarta,  Jumat
              (16/7/2021).

              Menurut  Dirjen  Haiyani,  video  digital  dan  advertorial  tersebut  akan  ditampilkan  di  beberapa
              media  online  yang  telah  dipilih  oleh  Kemnaker,  juga  di  platform  Media  sosial  Facebook  dan
              Instagram.

              Ini Hasil Pemeriksaan Kemnaker Terkait Pemberitaan Masuknya 20 TKA di Sulawesi Selatan Video
              himbauan WLKP Online yang disampaikan oleh Menaker, akan ditayangkan di beberapa titik
              Videotron di wilayah Jabodetabek yang sudah ditentukan "Sedangkan video tutorial WLKP Online
              akan  disunting  ke  dalam  aplikasi  sistem  Ketenagakerjaan  untuk  mempermudah  stakeholder
              mendaftarkan dan melaporkan WLKP Online ke dalam sistem," kata Dirjen Haiyani.

              Haiyani  menjelaskan  berdasarkan  UU  Nomor  7  Tahun  1981  tentang  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan (WLK) setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan secara tertulis
              pada saat mendirikan, menghentikan, menjalankan kembali, memindahkan atau membubarkan
              perusahaan.

              "Perusahaan wajib melaporkan setiap tahun secara tertulis, mengenai ketenagakerjaan kepada
              Menteri atau Pejabat yang telah ditunjuk, " ujarnya.

              Haiyani mengatakan dengan melakukan WLK secara teratur, maka perusahaan dapat melihat
              indikasi apakah program kesejahteraan karyawan sudah tercapai. Hal ini karena sebelum WLK
              diterima dan disahkan, ada syarat-syarat terkait program kesejahteraan karyawan di perusahaan
              yang harus dilengkapi oleh perusahaan.

              "Misalnya apakah perusahaan sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan
              dan Jaminan Sosial Dalam Hubungan Kerja di Luar Jam Kerja (JSHK). Itulah mengapa Wajib
              Lapor  Perusahaan  Online  dapat  menjadi  indikator  apakah  perusahaan  telah  melaksanakan
              program kesejahteraan bagi karyawan secara baik," kata Dirjen Haiyani.

              Dirjen Haiyani menegaskam sesuai pasal 10 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 1981, bagi perusahaan
              yang belum atau lalai mendaftar WLKP secara online, akan dikenakan sanksi kurungan selama-
              lamanya tiga bulan atau denda setinggi-tingginya Rp1 juta.

              "Maka  dari  itu,  perusahaan  wajib  melaksanakan  WLK  dengan  teratur,  paling  lambat  30  hari
              sebelum memindahkan, menghentikan, atau membubarkan perusahaan," ujar Dirjen Haiyani.

              Ditambahkan  Dirjen  Haiyani,  bagi  perusahaan  yang  ingin  menggunakan  Tenaga  Kerja  Asing
              (TKA) dokumen WLK menjadi salah satu persyaratan wajib yang ditetapkan Kemnaker sebelum
              perusahaan dapat mengajukan permohonan menggunakan TKA.

              "Tanpa  adanya  dokumen  WLK,  maka  dapat  dipastikan  bahwa  perusahaan  tidak  dapat
              mengajukan permohonan izin TKA," kata Dirjen Haiyani. CM (atk).


                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194