Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 205

KEMNAKER MASIFIKASI WAJIB LAPOR PERUSAHAAN SECARA ONLINE

              Jakarta  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  melalui  Direktorat  Jenderal  Pembinaan
              Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan
              K3) melakukan masifikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online. Langkah itu
              dilakukan  sebagai  salah  satu  upaya  Kemnaker  untuk  menambah  jumlah  perusahaan  yang
              melakukan WLKP secara online.

              Masifikasi WLKP secara online ini dilakukan karena hingga saat ini, jumlah perusahaan yang
              menyampaikan WLKP online melalui Sisnaker belum sesuai harapan.

              "Kami  akan  masifikasi  WLKP  online  melalui  program  yang  telah  diluncurkan  oleh  Kemnaker
              adalah penyebaran informasi melalui video digital dan advetorial," ujar Dirjen Binwasnaker dan
              K3, Haiyanin Rumondang melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta, Jumat (16/7).

              Menurut  Haiyani,  video  digital  dan  advertorial  tersebut  akan  ditampilkan  di  beberapa  media
              online yang telah dipilih oleh Kemnaker, juga di platform media sosial Facebook dan Instagram.

              Video himbauan WLKP Online yang disampaikan oleh Menaker Ida Fauziyah akan ditayangkan
              di beberapa titik Videotron di wilayah Jabodetabek yang sudah ditentukan.

              "Sedangkan video tutorial WLKP Online akan disunting ke dalam aplikasi sistem Ketenagakerjaan
              untuk mempermudah stakeholder mendaftarkan dan melaporkan WLKP Online ke dalam sistem,"
              kata Haiyani.
              Haiyani  menjelaskan  berdasarkan  UU  Nomor  7  Tahun  1981  tentang  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan (WLK) setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan secara tertulis
              pada saat mendirikan, menghentikan, menjalankan kembali, memindahkan atau membubarkan
              perusahaan.
              "Perusahaan wajib melaporkan setiap tahun secara tertulis, mengenai ketenagakerjaan kepada
              Menteri atau Pejabat yang telah ditunjuk," ujarnya.

              Haiyani mengatakan dengan melakukan WLK secara teratur, maka perusahaan dapat melihat
              indikasi apakah program kesejahteraan karyawan sudah tercapai.

              Hal  ini  karena  sebelum  WLK  diterima  dan  disahkan,  ada  syarat-syarat  terkait  program
              kesejahteraan karyawan di perusahaan yang harus dilengkapi oleh perusahaan. Misalnya apakah
              perusahaan sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Jaminan Sosial
              Dalam Hubungan Kerja di Luar Jam Kerja (JSHK).

              "Itulah mengapa Wajib Lapor Perusahaan Online dapat menjadi indikator apakah perusahaan
              telah melaksanakan program kesejahteraan bagi karyawan secara baik, " kata Dirjen Haiyani.

              Haiyani menegaskam sesuai pasal 10 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 1981, bagi perusahaan yang
              belum  atau  lalai  mendaftar  WLKP  secara  online,  akan  dikenakan  sanksi  kurungan  selama-
              lamanya tiga bulan atau denda setinggi-tingginya Rp1 juta.

              "Maka  dari  itu,  perusahaan  wajib  melaksanakan  WLK  dengan  teratur,  paling  lambat  30  hari
              sebelum memindahkan, menghentikan, atau membubarkan perusahaan," ujar Haiyani.

              Haiyani menambahkan, bagi perusahaan yang ingin menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA)
              dokumen  WLK  menjadi  salah  satu  persyaratan  wajib  yang  ditetapkan  Kemnaker  sebelum
              perusahaan dapat mengajukan permohonan menggunakan TKA.

              "Tanpa  adanya  dokumen  WLK,  maka  dapat  dipastikan  bahwa  perusahaan  tidak  dapat
              mengajukan permohonan izin TKA," kata Haiyani. (osc/osc)
                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210