Page 240 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 240
MENINGGAL TERPAPAR COVID-19, AHLI WARIS KEPALA UJI KLINIS VAKSIN
SINOVAC TERIMA SANTUNAN JAMSOSTEK
Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis PT Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar yang meninggal
karena terpapar Covid-19 beserta satu karyawan lainnya mendapat klaim santunan dari BPJS
Ketenagakerjaan atau BPJamsostek senilai ratusan juta rupiah.
Santunan klaim yang diberikan kepada dua karyawan Bio Farma tersebut mencapai Rp425 juta.
Selain itu, BP Jamsostek juga memberikan beasiswa pendidikan kepada anak ahli waris senilai
puluhan juta rupiah. Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis dari pejabat BPJamsostek
kepada ahli waris, disaksikan direksi Bio Farma dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida
Fauziah.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan,
santunan yang diberikan merupakan klaim dari Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT)
dan Jaminan Pensiun (JP). Selain itu anak dari masing-masing peserta juga mendapatkan
manfaat beasiswa dari BP Jamsostek.
"Santunan yang diberikan untuk dua karyawan Bio Farma yang meninggal dunia sebesar Rp425
juta. Ini merupakan bukti dari manfaat perlindungan yang diberikan kepada pekerja dan
keluarganya," kata Anggoro, dikutip Jumat (16/7/2021).
Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Jawa Barat, Dodo Suharto menambahkan, BPJamsostek
berusaha untuk memberikan manfaat yang sebesar besarnya kepada pekerja dan keluarganya.
Pencairan santunan kepada ahli waris tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
kesadaran bagi seluruh pekerja tentang pentingnya manfaat menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan.
"Kami (BPJS Ketenagakerjaan) selalu berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada
seluruh pekerja Indonesia. Ini demi terciptanya kesejahteraan bagi Pekerja dan keluarganya,"
tuturnya.
Hingga pertengahan 2021 BPJamsostek telah menggelontorkan dana hingga Rp10,6 miliar untuk
membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Anggaran tersebut didistribusikan dalam
bentuk bantuan barang kepada para pekerja terdampak pandemi.
Anggaran itu diberikan dalam bentuk 123.000 multivitamin, 6.858 APD, 619.000 masker, serta
100.000 bahan pangan bergizi yang didistribusikan melalui Kantor Wilayah dan Kantor Cabang
di seluruh Indonesia. Selain itu bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk pelatihan
ahli K3, APD dan lainnya.
BPJamsostek juga memberikan bantuan berupa 2.000 paket safety kit kepada pekerja di Kota
Bandung. "Ini bagian penting bagi kami untuk mendukung para pekerja. Karena kita melihat
selama ini sektor retail, merupakan sektor yang penting, dan sektor ini tereskpos risiko yang
tinggi," ucap Anggoro.
Program ini awalnya ditujukan untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja, namun dengan
kondisi pandemi yang berkepanjangan, BPJamsostek melakukan penyesuaian dengan lebih
memfokuskan pelaksanaan program dalam bentuk bantuan penanggulangan Covid-19 di
lingkungan kerja.
(ind).
239