Page 242 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 242

“Kami menyadari bahwa PPKM Darurat ini berat bagi kelangsungan usaha, tapi kami tidak bosan
              meminta perusahaan agar sebisa mungkin menghindari melakukan PHK,” ujar Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemnaker Indah Putri Anggoro, dalam keterangannya, Jumat (16/7).

              Putri  mengaku,  PPKM  Darurat  ini  memang  memiliki  efek  bagi  kelangsungan  usaha,  sebab
              perusahaan  atau  pabrik  tidak  dapat  beroperasi  secara  maksimal,  terutama  perusahaan  atau
              industri  yang  masuk  kategori  esensial  dan  non-esensial,  sehingga  akan  berpengaruh  pada
              kekuatan finansial perusahaan.

              “Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Ketenagerjaan di seluruh Indonesia, dan hingga hari ini
              belum mendapatkan data resmi dan valid dari Dinas Ketenagakerjaan di daerah, terutama yang
              wilayahnya menerapkan PPKM Darurat, terkait adanya PHK,” tuturnya.

              Ia mengungkapkan, Kemnaker terus melakukan upaya pembinaan dan pendampingan dalam
              mencegah PHK di masa PPKM Darurat ini. Seperti melakukan Rapat Koordinasi Nasional dengan
              Kepala Dinas Tenaga Kerja seluruh wilayah Jawa dan Bali, serta dengan Mediator Hubungan
              Industrial  dan  Pengawas  Ketenagakerjaan,  agar  melakukan  pembinaan  dan  pendampingan
              terhadap para pengusaha dan pekerja yang saat ini sedang terkena dampak PPKM darurat.

              Menurutnya,  kesulitan  apapun  yang  dialami  perusahaan,  pihaknya  selalu  mendorong  agar
              dilakukan dialog bipartit antara pekerja dan pengusaha untuk mendiskusikannya dengan baik
              dan bijak agar terwujud kesepakatan kedua belah pihak.

              “Kemnaker beserta jajaran Kepala Dinas, Mediator Hubungan Industrial di seluruh Indonesia siap
              memberikan pendampingan terhadap pengusaha dan pekerja dalam ini diwakili serikat pekerja
              untuk mencapai win-win solution,” ucapnya.

              Ada pun upaya yang dilakukan Kemnaker dari sisi regulasi yaitu menerbitkan Permenaker No. 2
              Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam masa
              pandemi COVID-19.
              Menurutnya, dalam Pemernaker ini, Perusahaan industri padat karya tertentu yang terdampak
              pandemi Covid-19 dapat melakukan penyesuaian besaran dan cara pembayaran upah pekerja
              berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja.

              “Selain itu, Ibu Menteri Ketenagakerjaan juga telah menerbitkan Surat Edaran No.3 tahun 2020
              yang di antaranya memuat pedoman yang terkait dengan pengupahan,” pungkasnya.





























                                                           241
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247