Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 58
DEKLARASI GOTONG ROYONG HINDARKAN PEKERJA DARI DAMPAK PPKM
Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) meyakini bahwa Deklarasi Gotong Royong
yang melibatkan pemerintah, Kadin, Apindo, beserta pekerja dan buruh akan memberi dampak
signifikan saat menghadapi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Darurat Covid-19 di Jawa dan Bali. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja BUMN Ahmad Irfan
Nasution mengatakan, deklarasi tersebut memberi banyak manfaat bagi pekerja/buruh. Salah
satunya, untuk menurunkan penularan Covid-19 serta menyelamatkan pekerja dan keluarga dari
risiko terpapar.
"Jika angka kasus Covid-19 sudah landai kembali, maka ketenangan dalam bekerja dapat
kembali diperoleh dan produktivitas pun semakin meningkat. Mudah-mudahan Deklarasi Gotong
Royong ini dapat memenangkan Indonesia. Indonesia bangkit kembali," kata Ahmad Irfan di
Jakarta, Minggu (16/7).
Ahmad Irfan menjelaskan, komitmen melalui Deklarasi Gotong Royong di tengah kebijakan
PPKM, dan percepatan vaksinasi perlu didukung masyarakat. Dia mengajak seluruh elemen
bangsa untuk aktif menerapkan langkah pengendalian pandemi. Hal itu dinilai penting sebab
deklarasi bertujuan mengatasi tantangan ketenagakerjaan pada masa pandemi dengan dilandasi
semangat saling peduli dan optimis.
Menurutnya, kehadiran pekerja/buruh dalam kegiatan deklarasi tersebut menjadi bukti
partisipasi dalam upaya penanganan Covid-19. Ahmad Irfan menyatakan, partisipasi itu harus
dilakukan serentak karena pandemi tak dapat dilawan secara parsial.
"Semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial, tapi harus dilakukan secara serentak
bersama-sama dengan melibatkan pengusaha dan pekerja sebagai tanggung jawab dan
persoalan bersama. Kami hadir dilandasi semangat saling peduli, optimis, dan bersama-sama
bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Terakhir, kami memohon kepada BUMN dan seluruh
pengusaha untuk tidak memotong hak-hak pekerja selama PPKM ini," kata Ahmad Irfan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum KSPSI Yorrys Raweyai menyatakan bahwa Deklarasi
Gotong Royong yang ditandatangani oleh Kementerian Ketenagakerjaan, Kadin dan Apindo
sebagai perwakilan kelompok pengusaha, serta Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(KSPSI) merupakan bentuk kesamaan visi dan misi dari tiga pilar dalam hubungan industrial.
Selain itu, deklarasi juga sekaligus menjadi fondasi semangat antara ketiga pihak dalam
merespons berbagai tantangan ketenagakerjaan di tengah pandemi. Yorrys menyebut, eskalasi
pandemi yang meningkat tajam dan memunculkan berbagai dampak berkorelasi langsung
dengan tatanan kehidupan masyarakat. Tidak hanya pada tenaga kerja, tetapi juga pada sektor
usaha, serta pemerintah sebagai regulator. Sehingga, segala akibat seharusnya menjadi
tanggung jawab bersama dan direspons secara bijaksana oleh para pemangku kepentingan.
Di masa pandemi, khususnya selama PPKM Darurat, semua pihak diyakini terdampak. Para
pekerja membutuhkan perlindungan dan jaminan atas masa depan perekonomian, demikian juga
pengusaha yang memperoleh beban signifikan.
"Namun, hak-hak mendasar para pekerja tidak boleh diabaikan. Negara harus melindungi sektor-
sektor usaha dengan berbagai kebijakan yang berpihak pada pekerja," kata Yorrys menegaskan.
Menurutnya, salah satu langkah yang dibutuhkan di masa sulit ini adalah stimulus terbaik bagi
sektor usaha, sehingga secara berkelanjutan tetap memberikan manfaat bagi pekerja.
"Paling tidak, yang terpenting saat ini adalah membangun persepsi yang sama bahwa pandemi
Covid-19 adalah tantangan dan ujian yang harus dihadapi secara bersama-sama. Sehingga tidak
memunculkan ego sektoral yang hanya mementingkan diri, kelompok atau golongan sendiri,"
ujar Yorrys.
57