Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 84
DUKUNG PPKM DARURAT DIPERPANJANG, KSPI MINTA SUBSIDI UPAH KEMBALI
DIBERIKAN
Perpanjangan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga akhir
Juli 2021 memang belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah, meskipun skenario hingga
6 minggu sudah disiapkan. Ada pihak yang menolak, tetapi tidak sedikit yang mendukung
rencana tersebut. Salah satunya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S Cahyono menyampaikan, pada
prinsipnya KSPI mendukung perpanjangan PPKM darurat dengan pengaturan yang jelas dan
tegas. Apalagi kasus aktif dan kematian akibat Covid-19 masih tinggi. Namun KSPI mengingatkan
agar hak-hak buruh tetap terlindungi. Sebab tidak menutup kemungkinan perusahaan
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh atau dirumahkan tanpa digaji.
Sehingga menurutnya harus ada regulasi yang tegas untuk melindungi hak buruh.
“Dengan PPKM darurat diperpanjang, ancaman PHK semakin nyata bagi buruh, termasuk
dirumahkan dengan gaji yang hanya dibayar separuhnya. Ini harus menjadi perhatian
pemerintah,” kata Kahar saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (18/7/2021).
Kahar menambahkan, pemerintah harus memberikan kompensasi atas pemberlakuan kebijakan
tersebut. Salah satunya kembali memberikan bantuan subsidi upah (BSU) untuk pekerja yang
terdampak Covid-19 seperti yang pernah digulirkan pada tahun lalu.
“Selain subsidi upah yang harus diberikan lagi, masyarakat yang tidak bisa bekerja harus
diperhatikan. Misalnya yang berjualan atau pekerja harian, di masa PPKM darurat ini kan tidak
bisa kemana-mana, sehingga butuh bantuan yang konkret,” kata Kahar.
Kahar mengapresiasi langkah pemerintah yang telah meningkatkan anggaran Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) menjadi Rp 744,75 triliun dari semula Rp
699,43 triliun. Ia berharap berbagai program yang sudah disusun dapat segera direalisasikan.
“Kita mendorong bantuan-bantuan sosial segera digelontorkan, jangan ditunda-tunda lagi,”
tegas Kahar.
83