Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 APRIL 2021
P. 94

Ringkasan

              Banjir bandang terjadi Minggu dini hari, 4 April 2021 di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa
              Tenggara  Timur  (NTT).  Tak  hanya  BNPB,  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  juga
              menyampaikan  ucapan  duka  cita  yang  mendalam  serta  turut  berbelasungkawa  atas  korban
              bencana alam banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara
              Barat (NTB).



              8 PERKEMBANGAN TERKINI BANJIR BANDANG DI FLORES TIMUR NTT

              Jakarta - Banjir bandang terjadi Minggu dini hari, 4 April 2021 di Kabupaten Flores Timur, Provinsi
              Nusa Tenggara Timur (NTT).

              Banjir bandang yang disertai hujan lebat dan angin kencang itu menerjang tiga kecamatan di
              Pulau Adonara, Flores Timur.

              Ketiganya  adalah  Kecamatan  Ile  Boleng  dengan  titik  bencana  di  desa Lamanele,  Kecamatan
              Adonara Timur dengan titik bencana di desa Waiburak, dan kelurahan Waiwerang serta desa
              Oyangbarang di Kecamatan Wotan Ulumado.

              Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 256 jiwa mengungsi
              akibat banjir bandang disertai tanah longsor itu.

              Dijelaskan Jati, setidaknya 44 orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya masih dinyatakan
              hilang, sedangkan warga yang luka-luka, telah mendapatkan perawatan medis.

              Berikut sederet fakta terkini terkait banjir bandang yang landa Kabupaten Flores Timur, Provinsi
              Nusa Tenggara Timur (NTT) dihimpun Liputan6.com : Camat Adonara Timur Damianus Wuran
              mengatakan, warganya yang bermukim di Waiwerang dan sekitarnya secara bergotong-royong
              membangun  jembatan  darurat  untuk  mendukung  proses  evakuasi  korban  banjir  bandang  di
              Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

              Hal itu dilakukan semata untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang yang terjadi
              di daerah itu pada Minggu dini hari, 4 April 2021.

              "Jembatan darurat yang dibangun warga ini telah mempermudah evakuasi korban meninggal
              yang ditemukan untuk sementara ini sebanyak tiga orang," kata Damianus seperti dikutip dari
              Antara, Minggu, 4 April 2021.

              Damianus  mengatakan,  jembatan  darurat  itu  dibangun  para  warga  sekitar  setelah  akses
              jembatan  utama  yang  menghubungkan  wilayah  Waiwerang  dengan  Waiburak  terputus  total
              akibat diterjang banjir bandang yang berisi aliran lumpur dan membawa serta kayu juga batuan
              besar.

              Damianus menambahkan, menurut data dimilikinya, jumlah korban yang teridentifikasi akibat
              bencana ini adalah enam orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam
              proses pencarian.

              "Upaya pencarian dan evakuasi korban saat ini terus berlangsung dengan mengandalkan tenaga
              manusia baik dari pemerintah daerah bersama warga," ucap Damianus.

              Damianus mengungkap, saat ini belum ada dukungan alat berat untuk membantu pencarian
              karena persediaan alat tersebut masih terbatas dan diprioritaskan pada titik lain di Pulau Adonara
              yang juga mengalami bencana banjir serupa, seperti di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile
              Boleng.
                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99