Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 APRIL 2021
P. 97
"Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada
Senin pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa
Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike," ujar Kepala
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya di
Jakarta.
Raditya menjelaskan lebih lanjut, jumlah pengungsi terkini masih dalam pendataan petugas di
lapangan.
Desa yang terdampak akibat banjir bandang bertambah menjadi delapan, yang tersebar di empat
kecamatan. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile
Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan
Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).
Sedangkan kerugian materil sementara tercatat rumah hanyut sebanyak 17 unit, terendam
lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus mendata dan
memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.
"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten
Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi
hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang
tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya.
Raditya Jati mengatakan, mengatakan 68 korban jiwa akibat banjir bandang tersebar di empat
kabupaten di NTT.
"Korban jiwa saat ini terdata 68 orang meninggal dunia dan angka ini masih sangat dinamis
karena masih berlangsung pendataan di lapangan," ucap Raditya.
Sebaran korban jiwa dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya yaitu; Kabupaten Flores
Timur 44 orang meninggal dunia, Kabupaten Lembata 11 orang meninggal dunia, Kabupaten
Ende 2 orang meninggal dunia, dan Kabupaten Alor 11 orang meninggal dunia.
Menurut Raditya Jati, akibat bencana alam ini pula, total 15 orang mengalami luka-luka, 70 orang
hilang, dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa terdampak.
Raditya juga menyampaikan, kerugian materil dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya
di NTT yaitu, 25 unit rumah rusak berat, 114 unit rumah rusak sedang, dan 17 unit rumah
hanyut.
"Kemudian 60 unit rumah terendam, 743 unit rumah terdampak, 40 titik akses jalan tertutup
pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 unit fasum terdampak, dan 1 unit kapal tenggelam," papar
dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Logistik dan
Peralatan mengirimkan bantuan untuk warga terdampak banjir bandang dan longsor di
Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bantuan untuk korban banjir bandang itu dibawa bersama rombongan Kepala BNPB Letjen TNI
Doni Monardo yang bertolak ke Flores Timur pada Senin pagi (5/4/2021). Sisanya dikirimkan
secara bertahap pada hari yang sama menggunakan ekspedisi udara.
"Bersama dengan pesawat juga ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut,
makanan siap saji hingga obat-obatan," jelas Doni.
96