Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 APRIL 2021
P. 95
"Jadi kita masih sesuaikan kondisi yang ada di lapangan meskipun memang pencarian korban
sangat sulit pada area timbunan lumpur," ucap dia.
Akibat cuaca ekstrem, kapal penyeberangan dari dan ke Pelabuhan Larantuka, NTT, belum
diizinkan berlayar.
Hanya saja, siang ini, Senin (5/4/2021), sudah ada kapal yang berlayar untuk jarak dekat, meski
belum menyentuh lokasi banjir bandang.
Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Flores, Timur Nusa Tenggara Timur (NTT), 4 hari
belakangan membuat semua pelayaran dihentikan sementara. Hal ini dilakukan, karena kondisi
gelombang yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, hingga saat ini, belum ada penyeberangan kapal motor ke lokasi banjir bandang
di Pulau Adonara.
Relawan dan petugas yang akan membantu di lokasi bencana banjir bandang, terpaksa
menumpang kapal menuju pelabuhan terdekat, lalu melakukan perjalanan darat menuju lokasi
bencana, yang memakan waktu 2 jam.
Roy R.G, warga Adonara ditemui Senin (5/4/2021) di Pelabuhan Larantuka mengatakan belum
ada informasi resmi terkait dibukanya pelayaran dari dan menuju pelabuhan Larantuka.
"Hal ini cukup menghambat pergerakan tim yang akan membantu di lokasi bencana,"ungkapnya.
Ia juga mengatakan saat ini penyeberangan menggunakan kapal motor ke dua pulau di
Kabupaten Flores Timur seperti Pulau Adonara dan Solor dan ke Kabupaten Lembata dihentikan
oleh pemerintah disebabkan faktor cuaca buruk.
"Saat ini kapal hanya bisa berlayar menuju Pelabuhan Tobilota, sedangkan di pelabuhan
Waiwerang menuju lokasi bencana ditutup," sebutnya.
Dia mengatakan para relawan yang ingin membantu korban bencana banjir bandang
menggunakan kapal motor harus berjibaku. Hal ini mengingat, selain menggunakan perahu
motor, mereka juga harus menempuh jalur darat yang cukup panjang.
"Iya kalau kita turun di Pelabuhan Tobilota ke lokasi bencana banjir bandang sangat jauh, dan
saat ini jalur yang akan ditempuh menuju lokasi bencana, banyak jalan yang putus akibat longsor
dan banjir bandang," tegas Roy.
Lebih lanjut, ia mengatakan sudah 3 hari ini kapal motor belum bisa jalan sebab masih dilarang
berlayar oleh pemerintah dalam hal ini otoritas pelabuhan terkait faktor cuaca buruk.
Banjir bandang disertai hujan lebat dan angin kencang menerjang empat kecamatan di pulau
Adonara di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Empat kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Ile Boleng dengan titik bencana di desa
Lamanele, Kecamatan Adonara Timur dengan titik bencana di desa Waiburak, dan kelurahan
Waiwerang serta desa Oyangbarang di Kecamatan Wotan Ulumado.
"Ada tiga kecamatan yang kena dampak banjir dan longsor yakni Ile Boleng dan Adonara Timur.
Total untuk sementara 44 orang meninggal, 9 luka-luka, 7 orang hilang, 49 KK kena dampak,"
ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfons
Hadan Betan.
94