Page 185 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 185

Alih-alih ikut mengawal demokrasi, kepolisian justru terang-terangan menerabas kewajibannya.
              Pasal 13 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat
              di  Muka  Umum-dengan  tegas  menyebutkan  kepolisian  bertanggung  jawab  memberikan
              perlindungan keamanan kepada pihak yang menyampaikan aspirasi.

              Salah  satu  alasan  Kapolri  melarang  demo  buruh  adalah  kebijakan  Pemerintah  Provinsi  DKI
              Jakarta  yang  menerapkah  pembatasan  sosial  berskala  besar.  Sayangnya,  alasan  ini  tak
              konsisten, karena tidak berlaku bagi sejumlah kegiatan yang mendatangkan kerumunan orang,
              setidaknya dalam sepekan terakhir di Jakarta.

              Langkah Polri meminta petugas intelijennya mencegah demonstrasi juga kebablasah karena bisa
              dinilai sebagai upaya memata-matai hak-demokrasi masyarakat. Apalagi perintah ini disambung
              dengan digelarnya operasi cyber di media sosial guna menetralkan narasi yang menyudutkan
              pemerintah. Padahal tak ada aturan yang mewajibkan polisi menjadi juru bicara pemerintah.

              Tanda-tanda  langkah  Polri  mengamankan  pengesahan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  semakin
              segendang sepenarian dengan sikap DPR dan kelompok yang akan mendapat "untung banyak".
              Sehari sebelum polisi mengeluarkan telegram rahasia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia
              dan  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  mengeluarkan  surat  edaran  yang  melarang  para  buruh
              berdemonstrasi secara besar-besaran menjelang pengesahan RUU Cipta Kerja.

              Polisi seharusnya menjadi contoh dengan menunjukkan pengayoman kepada masyarakat. Sikap
              ikut serta memberangus hak sipil dalam berpendapat telah menjadi catatan hitam dalam sejarah
              lembaga penegak keamanan itu.

















































                                                           184
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190