Page 284 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 284

"Akibatnya buruh perempuan tidak akan mengambil hak cuti haid dan hamilnya karena takut
              dipotong upahnya pada saat mengambil cuti tersebut. Dengan kata lain, otomatis peraturan baru
              di Omnibus law tentang cuti haid dan hamil hilang," imbuhnya.

              Aturan tersebut dinilai bertentangan dengan konvensi International Labour Organization (ILO)
              yang mengatur bahwa  buruh  yang mengambil hak cuti maka harus dibayarkan upahnya.

              "Dalam peraturan yang lama di UU No 13/2003 dikatakan  buruh  yang menggunakan cuti haid,
              hamil, dan cuti lainnya dibayar upahnya," kata Said Iqbal.

              7. Status Outsourcing Seumur Hidup  Alasan  buruh  menolak RUU Cipta Kerja ialah Karena
              karyawan kontrak dan outsourcing seumur hidup, maka jaminan pensiun dan kesehatan bagi
              mereka hilang.

              "Dari tujuh isu hasil kesepakatan tersebut,  buruh  menolak keras. Karena itulah, sebanyak 2
              juta  buruh  sudah terkonfirmasi akan melakukan mogok nasional yang berlokasi di lingkungan
              perusahaan masing-masing," tegas Said Iqbal.

              32 Federasi Serikat Buruh Menolak  KSPI dan  buruh  indonesia beserta 32 Federasi serikat
              buruh  lainnya menyatakan Menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

              Mereka akan menggelar aksi Mogok Nasional pada tanggal 6-8 Oktober 2020 sesuai mekanisme
              UU No 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dengan
              Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
              Said Iqbal menambahkan, dasar hukum lainnya untuk mogok nasional ini adalah UU no 21/2000
              utamanya pada pasal 4.

              Selain itu juga dipakai UU tentang HAM dan UU tentang hak sipil dan politik masyarakat. Mogok
              Nasional nanti diklaim akan diikuti sekitar 2 juta  buruh  .

              Bahkan diungkap Said Iqbal, rencananya diikuti 5 juta  buruh  di 25 provinsi dan hampir 10.000
              perusahaan  dari  berbagai  sektor  industri  di  seluruh  indonesia,  seperti  industri  kimia,  energi,
              tekstil, sepatu, otomotip, baja, elektronik, farmasi, dan lainnya.

              "Dari 10 isu yang disepakati oleh pemerintah dan DPR, KSPI mencermati, katanya tiga isu yaitu
              PHK, sanksi pidana bagi pengusaha dan TKA dikembalikan sesuai dengan isi UU 13/2003," kata
              Said Iqbal.

              Tanggapan Pengamat  Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
              Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, Badan Legislasi (Baleg) DPR terlalu terburu-buru dalam
              membahas dan menggesa pengesahan RUU Cipta Kerja.

              Pada Sabtu (3/10/2020) malam, dalam pembicaraan Tingkat I, DPR dan pemerintah sepakat
              RUU Cipta Kerja akan dibawa ke Rapat Paripurna.

              Menurut Bhima, banyak pasal-pasal substantif yang harus dikaji secara mendalam.

              "Pembahasan  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  terlalu  terburu-buru  padahal  banyak  pasal
              substantif yang harus dikaji secara lebih mendalam," kata Bhima saat dihubungi Tribunnews,
              Minggu (4/10/2020).

              Bhima  mencontohkan  beberapa  pasal  yang  dianggapnya  bermasalah,  yaitu  terkait  dengan
              keterbukaan impor pangan.

              Hal  itu  akan  merugikan  petani,  hanya  karena  ditekan  pihak  asing  lalu  regulasi  perlindungan
              petani dirubah secepat kilat.

                                                           283
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289