Page 316 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 316

Ringkasan

              Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI telah menutup sebanyak 159 perusahaan
              selama  pembatasan  sosial  berskala  besar  (PSBB).  Penutupan  berdasarkan  hasil  inspeksi
              mendadak  (sidak)  pengawasan  protokol  kesehatan  Covid-19  terhadap  856  perusahaan.
              "Sebanyak 101 dari 159 perusahaan ditutup sementara selama PSBB ketat," ujar Kepala Dinas
              Tenaga Kerja. Transmigrasi, dan Energi DKI Andri Yansyah di Jakarta, Senin (5/10).



              SELAMA PSBB KETAT, DKI TUTUP 159 PERUSAHAAN

              Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI telah menutup sebanyak 159 perusahaan
              selama  pembatasan  sosial  berskala  besar  (PSBB).  Penutupan  berdasarkan  hasil  inspeksi
              mendadak (sidak) pengawasan protokol kesehatan Covid-19 terhadap 856 perusahaan.
              "Sebanyak 101 dari 159 perusahaan ditutup sementara selama PSBB ketat," ujar Kepala Dinas
              Tenaga Kerja. Transmigrasi, dan Energi DKI Andri Yansyah di Jakarta, Senin (5/10).

              Andri menjelaskan, perusahaan yang ditutup itu tersebar di lima kota administrasi. Di antaranya
              yakni 18 perusahaan di Jakarta Barat. 18 di Jakarta Timur dan 45 di Jakarta Selatan.

              Sementara sembilan perusahaan di Jakarta Pusat dan 11 perusahaan di Jakarta Utara. Selain itu,
              58 perusahaan ditutup sementara akibat melanggar protokol kesehatan.

              "Rinciannya 25 perusahaan di Jakarta Pusat, tujuh perusahaan di Jakarta Barat. 14 di Jakarta
              Selatan, empat di Jakarta Utara, dan delapan di

              Jakarta Timur." kata Andri.

              Sementara  itu.  Dinas  Perhubungan  DKI  Jakarta  mencatat  7.774  pelanggaran  PSBB  bidang
              transportasi pada periode 14 September hingga 4 Oktober 2020.

              Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Gedung DPRD DKI Jakarta.

              Senin, menjelaskan sebanyak 5.357 pelanggar mendapat sanksi teguran, sanksi sosial sebanyak
              2.118 pelanggar dan denda administrasi sebanyak 299 pelanggar. "Nilai denda yang terkumpul
              adalah sebanyak Rp 45.715.000," tutur Syafrin.

              Untuk  pelanggaran  dalam  rangka  pengawasan  pembatasan  kapasitas  angkut  sarana
              transportasi, terjadi sebanyak 1.071 pelanggaran kapasitas angkut sarana transportasi.

              Pelanggaran kapasitas angkut tersebut memiliki rincian. yakni angkutan orang sebanyak 261
              pelanggaran, kemudian angkutan barang sebanyak 810 pelanggaran.
              Dishub DKI Jakarta juga mencatat jumlah penumpang angkutan umum perkotaan harian di ibu
              kota turun rata-rata sebesar 19,22% hingga 4 Oktober 2020 dibandingkan pemberlakuan PSBB
              Transisi.

              "Untuk  angkutan  umum  perkotaan,  rata-rata  jumlah  penumpang  harian  angkutan  umum
              perkotaan  adalah  613.669  penumpang  per  hari,  mengalami  penurunan  sebesar  19,22%
              dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Masa Transisi sebanyak 759.726 penumpang per hari,"
              kata Syafrin.
              Untuk angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP) rata-rata jumlah penumpang hariannya adalah
              4.318 penumpang dan mengalami penurunan sebesar 29,41%.

              "Dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Transisi sebanyak 6.117 penumpang per hari." katanya.
                                                           315
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321