Page 346 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 346
SELAMAT DATANG UU CIPTA KERJA
Babak baru pasar tenaga kerja di Indonesia dimulai. Undang-Undang Cipta Kerja akhirnya
disahkan melalui Rapat Paripurna DPR, Senin (5/10). RUU Cipta Kerja terdiri dari 15 bab dan 185
pasal yang mencakup peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan perizinan, perlindungan
serta pemberdayaan UMKM dan koperasi, ketenagakerjaan, riset dan inovasi, kemudahan
berusaha, pengadaan lahan, kawasan ekonomi, investasi pemerintah pusat dan proyek strategis
nasional, dukungan administrasi pemerintahan, hingga sanksi.
Kehadiran beleid baru yang disambut baik oleh kalangan pengusaha tersebut diharapkan mampu
menjadi katalis pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan daya saing Indonesia dengan
negara-negara lain.
Sejumlah ketentuan baru yang ada di dalamnya dinilai telah sesuai dengan kepentingan dunia
usaha sehingga iklim investasi di Tanah Air diyakini bakal membaik.
Namun, meskipun telah disahkan, undang-undang sapu jagat tersebut masih belum bisa diterima
oleh sebagian pihak, mulai dari pekerja hingga pihak legislatif sendiri.
Pengesahan UU Cipta Kerja pun dikhawatirkan kontraproduktif di tengah ketidakpastian ekonomi
akibat pandemi Covid-19. Selain itu, pembahasannya dianggap terlalu terburu-buru dan belum
mengakomodasi aspirasi dari berbagai pihak, "Aturan dalam Cipta Kerja bisa menjadi modal
dalam pemulihan ekonomi. Dunia usaha sudah menunggunya dan kami meyakini dampaknya
akan positif."
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Hariyadi B. Sukamdani
"RUU Cipta Kerja akan mendorong reformasi regulasi dan debirokratisasi sehingga pelayanan
pemerintahan akan lebih efisien, mudah, dan pasti, dengan adanya penerapan norma, standar,
prosedur, kriteria, dan penggunaan sistem elektronik."
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto "Kualitas DPR buruk sekali, bahkan
cenderung mengkhianati [kepercayaan] rakyat. Kejar tayang seperti sinetron, RUU Cipta Kerja
hanya dibahas S hari dan itu merugikan buruh semua."
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal "UU Ciptaker Ini merupakan
sinyal positif yang sudah ditunggu-tunggu oleh banyak negara dan Investor. Pasalnya kita sudah
bisa bersaing dengan negara-negara tetangga."
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani "Kami akan baca
secara utuh karena sudah diketok palu dan saya sudah dapat pesan disahkannya [RUU Cipta
Kerja]. Nanti kami akan adakan judicial review terhadap isi bila ada yang merugikan dan
bertentangan dengan UUD 1945."
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi di tengah ketidakpastian ekonomi
dan ancaman PHK di mana-mana, pekerja akan melihat aturan ini dengan negatif. Seharusnya
pemerintah mempercepat bantuan bagi kelompok yang membutuhkan."
Ekonom Senior Indef Aviliani
Sebanyak 54 rapat panitia kerja (panja)
Sebanyak 6 kali rapat tim perumus/tim sinkronisasi
Pembahasan dilakukan 20 April---3 Oktober 2020
345