Page 519 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 519

merupakan komitmen bersama antara Kemnaker dengan BPJAMSOSTEK, untuk secara bertahap
              menyerahkan data nomor rekening pekerja yang terbagi dalam 5 gelombang.


              BSU GELOMBANG TERAKHIR DISERAHKAN BPJAMSOSTEK KE KEMNAKE

              TEGAL  - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyerahkan data nomor rekening pekerja
              untuk gelombang terakhir kepada Kementerian Ketenagakerjaan pada Rabu, (30/09). Hal ini
              merupakan komitmen bersama antara Kemnaker dengan BPJAMSOSTEK, untuk secara bertahap
              menyerahkan data nomor rekening pekerja yang terbagi dalam 5 gelombang.

              Penyerahan data dimulai akhir Agustus 2020, dengan jumlah data yang diserahkan sebanyak 2,5
              juta data nomor rekening pekerja, yang disampaikan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo
              di Istana Negara. Kemudian, dilanjutkan pada gelombang II BPJAMSOSTEK menyerahkan 3 juta
              data peserta yang dilaksanakan pada awal September.

              Penyerahan data gelombang III diberikan satu minggu setelahnya, dengan jumlah 3,5 juta data
              pekerja. Kemudian seminggu setelahnya pada gelombang IV sebanyak 2,8 juta data diserahkan
              BPJAMSOSTEK  kepada  Kemnaker.  Untuk  gelombang  V,  diserahkan  kepada  Kemnaker  pada
              tanggal  29  September  2020  dan  sehari  berselang  kembali  diserahkan  data  nomor  rekening
              peserta gelombang V susulan pada 30 September 2020.

              Hal  itu  diungkapkan  Direktur  Utama  BPJAMSOSTEK,  Agus  Susanto  di  Jakarta  melalui  press
              release  kepasa  suaramerdeka.com  perwakilan  Tegal,  Senin  (5/10).  Menurut  dia,  pihaknya
              sebelumnya  telah  menyampaikan  total  11,8  juta  data  pekerja  peserta  BPJAMSOSTEK  yang
              terbagi dalam 4 gelombang. "Pada gelombang V ini, kami serahkan sisa data peserta yang telah
              tervalidasi sebanyak 578.230 dan ditambah data susulan sebanyak 40.358 data nomor rekening
              peserta," ungkapnya.

              Dia  mengatakan,  penyerahan  secara  berkala  ini  dilakukan  untuk  mempermudah  proses
              rekonsiliasi,  monitoring  dan  mempertimbangkan  prinsip  kehati-hatian  dalam  pelaksanaan
              program BSU. "Jadi total data peserta yang lolos validasi dan sesuai dengan kriteria Permenaker
              diserahkan berjumlah total 12.418.588 data pekerja," tuturnya.

              Agus  mengingatkan,  setiap  data  nomor  rekening  yang  diserahkan  telah  melakukan  tahapan
              validasi berlapis agar sasaran penerima BSU ini tepat sasaran. Tahapan berlapis yang dimaksud
              adalah proses validasi perbankan yaitu keaktifan nomor rekening pekerja. Kemudian validasi
              kesesuaian  data  dengan  kriteria  dari  Kemnaker  yang  kemudian  dilanjutkan  dengan  proses
              validasi ketunggalan data di BPJAMSOSTEK.

              "Penyerahan data gelombang V ini merupakan hasil tindak lanjut dari data pekerja yang tidak
              lolos validasi perbankan untuk kemudian datanya diperbaharui dan disampaikan kembali kepada
              BPJAMSOSTEK," terangnya.
              Berbagai upaya, lanjut dia, telah dilakukan BPJAMSOSTEK dalam merangkul perusahaan dan
              pekerja dalam melakukan pengkinian data, seperti melakukan sosialisasi ataupun pendekatan
              langsung ke perusahaan, hingga pemberitahuan secara personal melalui layanan SMS (Short
              Message  Service/Pesan  Singkat)  langsung  ke  telepon  seluler  peserta.  Melalui  pendekatan
              personal via SMS yang berisi tautan unik, memungkinkan peserta untuk langsung melakukan
              pengkinian data. Namun peserta yang mendapatkan SMS ini hanya bagi peserta yang non aktif
              terhitung periode Juni 2020 dan setelahnya.

              Hingga  gelombang  V  penyerahan  BSU  ini,  masih  lanjutnya,  BPJAMSOSTEK  berhasil
              mengumpulkan 14,8 juta data nomor rekening pekerja dan setelah dilakukan validasi berlapis
              menjadi 12,4 juta data pekerja. Terdapat 1,8 juta data yang dinyatakan tidak sesuai dengan
                                                           518
   514   515   516   517   518   519   520   521   522   523   524