Page 592 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 592
SURVEI: 9 MENTERI JOKOWI LAYAK KENA RESHUFFLE
Hasil survei Voxpopuli Research Center menyebutkan tingkat kepuasan publik kepada Presiden
RI Joko Widodo masih cukup tinggi di tengah ancaman pandemi COVID-19.
"Selama setahun periode kedua Jokowi, kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden masih
menjulang tinggi hingga mencapai 64,7 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research
Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (5/10).
Menurut Dika, kebijakan yang diambil Presiden untuk menangani COVID-19 masih menjadi opsi
terbaik.
Sebagai catatan, Presiden telah menerapkan sejumlah langkah, seperti pembatasan sosial
berskala besar (PSBB), pemberian bansos, hingga pembukaan kegiatan ekonomi secara
bertahap.
Meski demikian, lanjut dia, masih ada sebanyak 30,6 persen yang menyatakan tidak puas.
Sementara, sisanya 4,7 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
"Masih terus naiknya kurva penambahan kasus positif hingga kesulitan ekonomi akibat dampak
PSBB menjadi titik kelemahan Presiden Jokowi," katanya.
Di tengah tingginya kepuasan terhadap Presiden, catatan perlu diberikan kepada para pembantu
di kabinet. Setidaknya ada sembilan menteri yang dipandang publik kinerjanya paling buruk
dengan penilaian di bawah 1 persen.
"Termasuk di antara sembilan menteri dengan kinerja terburuk adalah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Makarim (0,9 persen), Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (0,7
persen), dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (0,1 persen)," papar Dika.
Yang ironis, Dika mencontohkan peran Terawan yang seharusnya menjadi sentral dalam krisis
kesehatan dinilai tidak optimal. Upaya mengendalikan COVID-19 dilakukan oleh Gugus Tugas
atau kini berubah menjadi Komite Penanganan COVID-19-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(KCPEN).
Sementara itu, masuknya Nadiem yang sukses membangun start-up berstatus unicorn masih
dipertanyakan kinerjanya.
Publik menilai belum ada gebrakan berarti, terlebih di tengah kegiatan sekolah yang terhenti dan
kesulitan masyarakat untuk pembelajaran daring.
Edhy Prabowo dikenal kontroversinya dengan mengizinkan ekspor lobster dan lembek dalam
mengatasi illegal fishing.
Menurut Dika, keputusan Edhy membalikkan kebijakan keras menteri sebelumnya dinilai publik
sebagai keputusan yang tidak tepat. Menteri-menteri lain yang dinilai buruk adalah Menteri
Agama Fachrul Razi (0,8 persen), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (0,5 persen), Menteri
Pariwisata Wishnutama (0,4 persen), dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah (0,3 persen).
Berikutnya, Menteri Sosial Juliani P. Batubara (0,3 persen) dan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (0,2 persen). Selebihnya
masih ada sejumlah nama lain yang hanya dinilai 0,1 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 3,0
persen.
"Sebaliknya, sejumlah menteri dinilai berkinerja terbaik, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani
(25,3 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (18,8 persen), dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno
(13,0 persen)," kata Dika.
591