Page 587 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 587

walk out dari sidang dan PKS yang menolak RUU Ciptaker. Dia mengklaim, pemerintah sudah
              menampung seluruh masukan.
              "Terkait dengan catatan liberalisasi SDA, pemerintah membentuk bank tanah, bank untuk reform
              agraria," kata Airlangga.

              "UU ini," lanjutnya, "tidak menghilangkan hak cuti haid dan cuti hamil."  Rapat paripurna ini
              dihadiri  perwakilan  pemerintahan  Presiden  Jokowi  secara  langsung,  di  antaranya:  Menteri
              Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto,  Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah,  Menteri
              Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.

              RUU Cipta Kerja merupakan usul pemerintah. Pertama kali dibahas di DPR, pada 2 April, usai
              Presiden Jokowi mengirimkan  surat dan draft awal  pada 7 Februari.

              Dikebut Meski Dihujani Protes  RUU Ciptaker dibahas oleh DPR dan pemerintah secara maraton
              dan  kilat.  Berulang  kali  rapat-rapat  digelar  pada  hari  libur  dan  tempatnya  bukan  di  DPR.
              Demonstrasi menolak RUU Ciptaker pun tumbuh di berbagai daerah di Indonesia.

              Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas menuturkan, pembahasan RUU
              Ciptaker melalui 64 kali rapat. Rinciannya 2 kali rapat kerja, 56 rapat panja, dan 6 kali rapat tim
              khusus dan sinkronisasi.

              "Dilakukan mulai hari Senin sampai dengan minggu, dari pagi sampai dengan malam dan dini
              hari, bahkan masa reses pun tetap melaksanakan rapat baik di gedung DPR maupun di luar
              gedung DPR," kata Supratman melaporkan hasil kerjanya dalam sidang paripurna tersebut.

              Sebenarnya sudah jauh hari, DPR mengagendakan pengesahan RUU Ciptaker menjadi UU, pada
              kamis (8/10/2020). Namun akhirnya dipercepat. Hal tersebut lantaran muncul berbagai demo
              dan mogok massal.
              Sebelumnya jelang tengah malam pun, Sabtu (3/10/2020) pukul 22.50, DPR RI, DPD RI, dan
              pemerintah menyepakati Omnibus Law RUU Ciptaker selesai dibahas di tingkat I. Hanya Fraksi
              Partai Demokrat dan PKS yang menolaknya.

              Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem Taufik Basari mengakui, RUU Ciptaker disorot dan
              dihujani  kritik.  Namun  menurutnya  masukan  dari  masyarakat  sudah  dia  bawa  dalam  diskusi
              pembahasan RUU Ciptaker.

              "Menyadari banyaknya sorotan, kritikan, dan penolakan terhadap RUU Cipta Kerja yang disusun
              pemerintah ini. Oleh karena itu Fraksi Partai Nasdem telah meminta masukan dari berbagai pihak
              untuk  kemudian  menjadi  bahan  memasukkannya  dalam  daftar  inventarisasi  masalah,"  ujar
              Taufik.

              Sedangkan Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) bersama Jaringan Aliansi Tingkat
              Provinsi-Kota  hingga  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI),  konsisten  menolak
              pengesahan RUU Ciptaker. Mereka menggelar demonstrasi dan mogok kerja di berbagai daerah
              sejak, 6 hingga 8 Oktober.

              Salah satu pimpinan protes besar-besaran tersebut, ialah Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh
              Indonesia (KASBI) Nining Elitos. menurutnya para wakil rakyat tak punya empati. Berkali-kali
              rakyat menyampaikan aspirasi, menolak RUU Omnibus Law Ciptaker tetapi tak digubris.

              "Wakil rakyat dan pemerintah sudah tidak lagi peka terhadap persoalan yang dihadapi rakyat.
              Mau tidak mau di masa pandemi, saat rakyat khawatir masalah kesehatan dan keselamatan
              tetapi kita dipaksakan untuk turun ke jalan. Dipaksa harus melawan karena tidak ada itikad baik,"
              ujar Nining.

                                                           586
   582   583   584   585   586   587   588   589   590   591   592