Page 736 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 736

Menyikapi langkah buruh yang akan menggelar demo massal 6-8 Oktober 2020. para pengusaha
              anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) merasa cemas. Pengusaha menilai aksi tersebut
              akan berdampak buruk pada penanganan sektor kesehatan dan ekonomi yang sedang dikerjakan
              pemerintah.

              "Dampaknya  akan  meluaskan  penyebaran  Covid-19  di  lingkungan  pekerja  dan  ini  bisa
              mengakibatkan pemulihan kesehatan dan ekonomi akan mengalami tekanan." kata Ketua Umum
              Kadin Indonesia Rosan Roeslani.

              Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  Said  Iqbal  mengatakan,  buruh  akan  melakukan
              mogok  nasional  sebagai  bentuk  penolakan  terhadap  RUU  Omnibus  Law  Ciptaker  yang  akan
              disahkan. Buruh menilai poin-poin dalam RUU Ciptaker banyak merugikan buruh.

              Ketua  Kadin  Rosan  mengatakan,  pihak  pengusaha  baik  Kadin  maupun  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia(Apin-do) sudah berkomunikasi dengan para ketua konfederasi serikat buruh.

              "Dan sudah saling cari solusi terbaik. Ini cara yang terbaik dalam rangka mempertemukan semua
              pihak, komunikasi yang terbuka." jelasnya.

              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J
              Supit menilai mogok nasional tidak sah. Dia menjelaskan, mogok adalah hak para buruh jika
              urusan atau tuntutan yang diajukan kepada perusahaan dalam hal hubungan industrial tidak
              menemui titik temu.

              Dia mempertanyakan pasal ketenagakerjaan yang mana yang merugikan buruh. Menurut Anton,
              aturan soal pesangon yang adadi RUU Omnibus Law Ciptaker merupakan win-win solution buat
              pengusaha maupun buruh.

              Beri Kemudahan
              Terpisah. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta,
              Minggu  (4/10)  menyebutkan.  RUU  Ciptaker  yang  sedang  digodok  dan  akan  disahkan
              menawarkan berbagai kemudahan bagi banyak pihak, termasuk buruh dalam hal pesangon dan
              pelaku UMKM dalam proses perizinan melalui Online Single Submission(OSS).

              Selain  itu,  lanjut  dia,  kemudahan  dalam  mendaftarkan  Hak  Kekayaan  Intelektual  (HAKI),
              kemudahan mendirikan Perseroan Terbuka (PT), perusahaan perseorangan, hingga persyaratan
              mudah dan juga biaya murah, sehingga ada kepastian legalitas.
              RUU  Ciptaker,kata  Airlangga.juga  menawarkan  kemudahan  mendirikan  koperasi,  dengan
              menetapkan minimal jumlah pendirian oleh sembilan orang dari sebelumnya 20 orang.

              Koperasi, kata dia, juga diberikan dasar hukum kuat untuk melaksanakan prinsip usaha syariah,
              selain kemudahan dalam pemanfaatan teknologi.

              Untuk Sertifikasi Ilalal, lanjut Airlangga, RUU Ciptaker menjamin percepatan dan kepastian dalam
              proses sertifikasi halal.

              Bahkan  bagi  pelaku  UMK,  diberikan  kemudahan  tambahan  berupa  biaya  sertifikasi  yang
              ditanggung  pemerintah  dan  Lembaga  Pemeriksa  Halal  juga  diperluas  lingkupnya,  kini  dapat
              dilakukan Ormas Islam dan Perguruan Tinggi Negeri.
              Sedangkan bagi nelayan diatur penyederhanaan perizinan berusaha untuk kapal perikanan yakni
              satu  pintu  melalui  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan  (KKP),  sedangkan  Kementerian
              Perhubungan tetap memberikan dukungan melalui standar keselamatan.



                                                           735
   731   732   733   734   735   736   737   738   739   740   741