Page 129 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 129

KARYAWAN DI BANDUNG TAK PERLU RISAU THR TAK DIBAYAR, SILAKAN LAPOR
              KE POSKO
              BANDUNG,  -  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  Kota  Bandung  membuka  Posko  Pengaduan
              Tunjangan Hari Raya (THR), mengantipasi adanya perusahaan nakal tak membayar THR kepada
              karyawan.  Setiap  karyawan  yang  tidak  dibayarkan  THR-nya  dipersilakan  melapor  ke  posko
              tersebut.

              Sebab, THR sendiri diatur PP Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan dan Permenaker Nomor
              6 tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi para pekerja.

              Menurut  Kepala  Disnaker  Kota  Bandung,  Arief  Syaifudin,  berdasarkan  Surat  Edaran  Menteri
              Ketenagakerjaan  tentang  pelaksanaan  pemberian  THR  karyawan  tahun  2021  bagi
              pekerja/buruh, perusahaan wajib membayarkannya dengan batas waktu H-7 Lebaran.

              "Disnaker sudah membuka posko pengaduan THR di Jalan Martanegara Nomor 4. Posko THR ini
              berjenjang dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk di Kota, kami bekerja sama dengan
              UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat," katanya, Selasa (27/4/2021).

              Menurut dia, Posko ini diperuntukkan bagi masyarakat yang memang tidak punya serikat pekerja
              atau  buruh,  mereka  bisa  juga  menyampaikan  aspirasi  atau  pengaduan.  Seperti  diketahui,
              karyawan  atau  buruh  yang  berhak  memperoleh  THR  Keagamaan,  yakni  pekerja  atau  buruh
              berdasarkan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak
              Tertentu) yang memiliki masa kerja 1 bulan secara menerus atau lebih.

              Pekerja atau buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak
              H-30 hari sebelum hari raya keagamaan. Kemudian pekerja atau buruh yang dipindahkan ke
              perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan
              THR.

              Sedangkan pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu
              bulan dihitung melalui dua ketentuan. Yakni memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih (rata-rata
              upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya) dan masa kerja kurang dari 12
              bulan (rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja).

              Menurut  Arief,  Disnaker  akan  menyebarkan  Surat  Edaran  Wali  Kota  Bandung  kepada  para
              pengusaha khsusnya terkait pembayaran THR. Dia pun menyampaikan jika ada keterlambatan
              pembayaran akan ada denda sebesar 5 persen.

              "Untuk  masalah  pembayaran  kami  belum  menerima  informasi  kendala  di  perusahaan.  Saya
              berharap jangan sampai terjadi sanksi. Artinya kebersamaan perusahaan dengan pekerja itu
              betul-betul diwujudkan," ucapnya.

              Sehingga, kata dia, tidak perlu lagi melihat lagi sanksi administrasi atau sanksi denda. Di Kota
              Bandung ini, komunikasi perusahaan dengan pekerja begitu solid bisa saling memahami untuk
              menentukan  langkah-langkahnya.  Sementara  itu,  Ketua  DPC  SBSI  1992  Kota  Bandung,
              Hermawan  mengatakan,  soal  pembayaran  THR,  terlalu  banyak  regulasi  yang  muncul  tetapi
              penegakkan hukumnya lemah.

              "Kalau kita lihat kondisi buruh pekerja, terutama yang tergabung di SBSI, berbicara THR tahun
              lalu itu masih ada beberapa perusahaan yang memang masih ada penunggakan. Bahkan itu
              dibuka ruang juga sampai dicicil. Tentu ini persoalan. Harusnya 7 hari sebelum hari H, tetapi
              fakta di lapangannya ada yang tidak sesuai," ujarnya.

              Hermawan berharap, perusahaan bisa membayar THR pada tahun ini sesuai aturan. Bahkan jika
              dicicil itu sudah jelas harus selesai pada H-7. Editor : Asep Supiandi.

                                                           128
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134