Page 314 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 314

MENAKER KEMBALI INGATKAN PENGUSAHA BAYAR THR PEKERJA/BURUH

              Jakarta:  Menjelang  Lebaran  2021,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah kembali
              mengingatkan kalangan pengusaha, untuk segera membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR)
              kepada pekerja/buruh selambat-lambatnya H-7 perayaan Idulfitri 1442H.

              Menurut Ida, pembayaran THR secara penuh akan berdampak positif terhadap perekonomian,
              karena  hal  tersebut  akan  mendorong  daya  beli  masyarakat,  khususnya  pekerja/buruh.
              Peningkatan konsumsi akan berimbas pada meningkatnya perputaran ekonomi yang semakin
              cepat.

              "Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun ini pemerintah berkomitmen bahwa THR 2021 harus
              dibayarkan secara penuh dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebab di awal
              tahun  2021,  Pemerintah  telah  mengeluarkan  berbagai  insentif  kepada  pengusaha,  untuk
              memulihkan  pergerakan  ekonomi  dengan  membayarkan  THR  kepada  pekerja/buruh,  "  kata
              Menaker Ida Fauziyah dalam siaran pers yang diterima, Selasa (27/4/2021).
              Ditegaskan Menaker, Pemerintah sangat serius dalam pembayaran THR tahun 2021. Karena hal
              ini merupakan salah satu instrumen agar dapat cepat memulihkan perekonomian Indonesia.

              Keseriusan ini, dapat terlihat dengan digalakkannya pembentukan Posko THR, dan dilibatkannya
              Serikat  Pekerja  (SP)/Serikat  Buruh  (SB)  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan
              Pengupahan Nasional sebagai tim pemantau Posko THR.

              "Dilibatkannya  SP/SB  dan  Pengusaha  yang  tergabung  dalam  Dewan  Pengupahan  Nasional
              bertujuan  agar  pelaksanaan  pembayaran  THR  tahun  2021  dapat  transparan  dan  terlaksana
              dengan baik," ujar Menaker.

              Kepada para pengusaha yang telat membayar THR dan melewati tenggat H-1 Lebaran, akan
              diberikan sanksi 5 persen dari besaran THR yang harus dibayarkan kepada pekerja.

              "Sedangkan bagi pengusaha yang tidak membayar THR, sanksinya mulai dari teguran hingga
              pembatasan aktivitas usaha, " kata Ida Fauziyah.

              Dengan  kondisi  perekonomian  pada  fase  pemulihan,  dan  situasi  ekonomi  jauh  lebih  baik
              dibandingkan periode sebelumnya, Menaker Ida meyakini kondisi kalangan pengusaha sudah
              membaik dan mampu membayar THR secara penuh dan tepat waktu.

              Ida  Fauziyah  menyebut,  pemerintah  juga  telah  telah  memberikan  banyak  insentif  kepada
              pengusaha.  Menurutnya,  pengusaha  dapat  berkontribusi  lebih  besar  dalam  memulihkan
              pergerakan ekonomi, dengan membayarkan THR kepada pekerja.

              "Bagi  pengusaha  yang  tidak  mampu  membayar  THR  sesuai  ketentuan  dan  waktu  yang
              ditentukan,  pemerintah  memberikan  kelonggaran  bagi  perusahaan/pengusaha  terdampak
              pandemi COVID-19. Yakni penundaan pembayaran THR paling lambat H-1 Lebaran, sepanjang
              pengusaha  tersebut  melakukan  dialog  dengan  para  pekerja  dan  menyampaikan  laporan
              keuangannya," katanya.

              Ida menjelaskan, hasil kesepakatan antara perusahaan dan pekerja tersebut harus dibuat secara
              tertulis  dan  dilaporkan  kepada  Dinas  Ketenagakerjaan  kabupaten/kota  paling  lambat  7  hari
              sebelum hari raya keagamaan.

              "(Kesepakatan tertulis-red) Ini tidak menghilangkan kewajiban membayar THR sesuai besaran
              dalam peraturan perundang-undangan," ujarnya.




                                                           313
   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319