Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 63
TINGKATKAN KUALITAS PENCEGAHAN, KEMENAKER SUSUN PROGRAM PENGUATAN
BUDAYA K3
Melalui praktik pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik mampu
meminimalisir adanya potensi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Maka, Pemerintah
melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyusun program penguatan budaya K3.
Direktur Bina Kelembagaan K3 Kemenaker, Hery Sutanto, memaparkan, terdapat empat program
diantaranya strategi nasional K3 tahun 2021-2025, evaluasi pengawasan ketenagakerjaan,
penguatan kualitas pengawas ketenagakerjaan dan peningkatan jejaring serta kerjasama
dengan stakeholder baik dalam dan luar negeri.
Adapun untuk strategi nasional K3 2021-2025 kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam
peningkatan kualitas pencegahan penanganan dan pengendalian kecelakaan kerja.
"Program ini akan menjadi pedoman bagi pemerintah beserta pemangku kepentingan lainnya
dalam meningkatkan kualitas pencegahan penanganan dan pengendalian kecelakaan kerja pada
semua sektor termasuk sektor mikro dan kecil," jelas Hery dalam Diskusi Daring Media Omnibus
Law, Pandemi, dan Potret K3 di Indonesia, Selasa (27/4).
Program nasional tersebut juga akan menyebarluaskan pengetahuan K3 melalui materi-materi
pendidikan sejak tingkat pendidikan menengah.
Terkait reformasi pengawasan ketenagakerjaan dalam beberapa bulan terakhir Kemenaker
sedang melakukan reformasi pengawasan ketenagakerjaan. Reformasi yang dilakukan tidak
hanya terbatas pada penguatan integritas dan pengawasan ketenagakerjaan. Melainkan
reformasi juga meliputi pembaruan pendekatan dalam pembinaan dan pelayanan publik.
Selain itu, Kemenaker telah mengembangkan platform Teman K3, dimana melalui platform ini
stakeholder K3 akan mendapatkan banyak manfaat untuk mengetahui semua perkembangan K3
di Indonesia.
"Kemenaker akan melakukan penguatan kualitas pengawasan tenaga kerja dalam merespon
kerja di masa depan, seperti yang kita ketahui penggunaan komunikasi dan informasi digital
adalah pengembangan teknologi utama yang mendorong revolusi industri ke-4," imbuhnya.
Permasalahan ketenagakerjaan seperti K3, Hery menyebut tak bisa dilakukan sendirian oleh
pemerintah, tetapi membutuhkan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan di sektor
ketenagakerjaan.
Direktur Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ ILO) untuk
Indonesia dan Timor Leste Michiko Miyamoto mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini
menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri untuk penguatan sistem K3.
"Yang saat ini terjadi menunjukkan kekuatan dan juga kelemahan atau tantangan dari K3. Tak
hanya seberapa pentingnya untuk meningkatkan sistem K3 tapi kita butuh strategi untuk
memperkuat dari sistem K3 nasional untuk membangun ketangguhan," jelasnya.
Dimana ketangguhan sistem K3 juga menjadi satu modal untuk mengHariapi kemungkinan krisis-
krisis yang bisa terjadi di masa mendatang.
62