Page 177 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 177

PANTAS BURUH PEDE MINTA UMK NAIK TAHUN DEPAN, INI PEGANGANNYA

              Buruh  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  ngotot  meminta  kenaikan  Upah
              Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022 sebesar 7-10%. Buruh beralibi dasar hukumnya mengacu
              pada aturan lama yakni Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
              dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

              Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan penetapan upah minimum 2022 tidak bisa sesuai PP Nomor
              36 Tahun 2021 tentang Pengupahan seperti yang diminta pengusaha dan dipakai Kementerian
              Ketenagakerjaan. Pasalnya itu turunan dari UU Cipta Kerja yang prosesnya masih berjalan di
              Mahkamah Konstitusi (MK) sejak digugat.

              "Setiap UU atau aturan yang sedang digugat, dia tidak inkracht, nggak boleh jalan. Rakyat dalam
              hal ini buruh dan teman-temannya sedang menggunakan hak konstitusinya. Orang lagi digugat
              kok, aneh masa dipakai, berarti pemerintah nggak taat hukum dong?," imbuhnya.

              Formula  perhitungan  upah  minimum  berdasarkan  aturan  yang  lama  yakni  inflasi  ditambah
              pertumbuhan ekonomi dan mempertimbangkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Nah berdasarkan
              survei  buruh,  rata-rata  60  item  KHL  mengalami  kenaikan  seperti  transportasi,  hingga  harga
              kebutuhan pokok. Jika menggunakan formula baru, upah minimum disebut akan turun.

              Syarat  Jika  Upah  Minimum  Tidak  Naik  Buruh  setuju  jika  perusahaan  merugi  akibat  dampak
              pandemi COVID-19 tidak perlu menaikkan upah minimum. Dengan persyaratan, kerugian itu
              ditunjukkan di hasil laporan keuangan secara dua tahun berturut-turut.

              Jika upah minimum 2022 ditetapkan secara merata dengan alasan perusahaan masih terdampak
              COVID-19,  buruh  menganggap  pengusaha  seperti  yang  tergabung  dalam  Apindo  (Asosiasi
              Pengusaha Indonesia) tidak adil karena tak semua perusahaan merugi.

              "Kelihatan sekali Apindo itu tanda petik bersikap tidak adil, tanda petik 'serakah'. Tidak pernah
              dijelaskan apa argumentasi bahwa perusahaan itu mengalami kerugian. Tidak bisa dipukul rata,"
              tuturnya.

              "Sikap KSPI sudah jelas bahwa bilamana perusahaan merugi akibat pandemi COVID-19, KSPI
              setuju pengusaha dan serikat pekerja atau perwakilan karyawan berunding. Kalau memang tidak
              naik, tidak apa tapi syaratnya ditunjukkan pembukuan perusahaan dua tahun berturut-turut rugi,
              laporkan ke dinas tenaga kerja setempat, itu kan fair, nggak bisa (hanya) omongan-omongan,"
              tambahnya.

              Jika alasan upah minimum 2022 tidak naik karena UMKM nggak akan mampu, kata buruh, selama
              puluhan tahun ini pengusaha kecil itu memang tidak pernah membayar upah sesuai aturan.

              "Nggak usah diseret-seret UMKM untuk jadi argumentasi Apindo. Kami setuju kok UMKM itu
              nggak bayar upah minimum. Dari 20 tahun yang lalu UMKM itu nggak bayar upah minimum.
              Kalau dibilang ada perusahaan merugi, mana buktinya?," tegasnya.















                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182