Page 214 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 214

10.000 BURUH BAKAL GELAR AKSI MINTA KENAIKAN UMK 10 PERSEN DI 2022

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebut para buruh akan
              menggelar aksi dalam waktu dekat. Rencananya, lebih dari 10 ribu buruh akan turun ke jalan
              pada 10 November 2021 mendatang. Aksi ini akan mengangkat empat topik utama.

              "KSPI  akan  melakukan  aksi  besar-besaran  di  26  provinsi,  lebih  dari  150  kabupaten  kota,
              melibatkan lebih dari 10 ribu buruh dari 1.000 pabrik pada 10 november 2021 secara serempak,"
              kata dia dalam konferensi pers, Rabu (3/11).

              Rencananya aksi tersebut akan dilaksanakan sejak pukul 10 pagi hingga selesai dengan titik aksi
              pada kantor Gubernur, kantor Walikota atau Bupati, dan Kantor DPRD di wilayah yang menggelar
              aksi tersebut.

              Sama seperti sebelumnya, Said menyebut tuntutan akan membawa empat hal. Pertama, naikkan
              Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Kabupaten/Kota sebesar 7-10 persen.

              Kedua, berlakukan upah minimum sektoral UMSK 2021 dan 2022. Ketiga, cabut Omnibus Law
              Undang-undang Cipta Kerja. Dan keempat berlakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa
              Omnibus Law.

              "Tetap di empat isu tersebut, titik sentralnya adalah upah minimum. Pada 10 november Buruh
              kembali turun ke jalan, dalam jumlah yang lebih besar," kata dia.

              Dia kembali menegaskan bahwa penentuan kenaikan upah tidak bisa menggunakan instrumen
              hukum PP 36 Tahun 2021. Sebab, aturan itu berada di bawah Undang-undang Cipta Kerja yang
              sedang digugat oleh buruh.

              "Maka KSPI menggunakan UU nomor 13/2003 dan PP 78/2015, bahwa kenaikan upah minimum
              menggunakan  perhitungan  inflasi  plus  pertumbuhan  ekonomi  dan  mempertimbangkan
              Kebutuhan Hidup Layak," terangnya.

              Sentil  Apindo  Ketua  Umum  Partai  Buruh  itu  juga  sempat  menyinggung  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo) yang dinilai tak sejalan dengan buruh.

              "Nampaknya Apindo ini main-main. Kelihatan sekali Apindo itu tanda petik bersikap tidak adil
              dan  serakah.  Tidak  pernah  dijelaskan  dalam  konferensi  Apindo  apa  argumentasi  bahwa
              perusahaan mengalami kerugian," kata dia.

              Said Iqbal menagih jika perusahaan alami kerugian, dalam hal ini dalam lingkup Apindo, harus
              dibuktikan dengan catatan kerugian selama dua tahun berturut-turut. Hal itu sebagai bukti sah
              sebagai landasan untuk tidak menaikkan upah pekerja.

              "kalau perusahaannya tutup, atau merugi akibat pandemi, KSPI setuju pengusaha dan serikat
              pekerja berunding, kalau gak naik (gaji) gak apa-apa, tapi syaratnya ditunjukkan pembukuan
              perusahaan dua tahun berturut-turut rugi, itu kan fair," tegasnya.
              Reporter: Arief Rahman Hakim Sumber: Liputan6.com [idr] {paging_intro} {paging_nav}.












                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219