Page 210 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 210

RIBUAN BURUH DI 26 PROVINSI BAKAL DEMO PADA 10 NOVEMBER, TUNTUT UMP
              NAIK 10 PERSEN
              Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan akan menggelar aksi dalam waktu dekat. Rencananya
              lebih dari 10 ribu buruh akan turun ke jalan pada 10 November 2021 mendatang. Langkah ini,
              kata Said, akan kembali mengangkat empat topik utama.

              "KSPI  akan  melakukan  aksi  besar-besaran  di  26  provinsi,  lebih  dari  150  kabupaten  kota,
              melibatkan lebih dari 10 ribu buruh dari 1.000 pabrik pada 10 november 2021 secara serempak,"
              kata dia dalam konferensi pers, Rabu (3/11/2021).

              Rencananya aksi tersebut akan dilaksanakan sejak pukul 10 pagi hingga selesai dengan titik aksi
              pada kantor Gubernur, kantor Walikota atau Bupati, dan Kantor DPRD di wilayah yang menggelar
              aksi tersebut.

              Sama seperti sebelumnya, Said menyebut tuntutan akan membawa empat hal. Pertama, naikkan
              Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Kabupaten/Kota sebesar 7-10 persen.

              Kedua, berlakukan upah minimum sektoral UMSK 2021 dan 2022. Ketiga, cabut Omnibus Law
              Undang-undang Cipta Kerja. Dan keempat berlakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa
              Omnibus Law.

              "Tetap di empat isu tersebut, titik sentralnya adalah upah minimum. Pada 10 november Buruh
              kembali turun ke jalan, dalam jumlah yang lebih besar," kata dia.
              Ia kembali menegaskan, terkait penentuan kenaikan upah, tidak bisa menggunakan instrumen
              hukum PP 36 Tahun 2021, dengan alasan itu berada di bawah Undang-undang Cipta Kerja yang
              sedang digugat oleh buruh.

              "Maka KSPI menggunakan UU nomor 13/2003 dan PP 78/2015, bahwa kenaikan upah minimum
              menggunakan perhitungan inflasi plus pertumbuhan ekonomi dan mempertimbangan Kebutuhan
              Hidup Layak," terangnya.

              Lebih  lanjut,  Ketua  Umum  Partai  Buruh  itu  juga  sempat  menyinggung  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo) yang dinilai tak sejalan dengan buruh.

              "Nampaknya Apindo ini main-main. Kelihatan sekali Apindo itu tanda petik bersikap tidak adil
              dan  serakah.  Tidak  pernah  dijelaskan  dalam  konferensi  Apindo  apa  argumentasi  bahwa
              perusahaan mengalami kerugian," kata dia.

              Said Iqbal menagih, jika perusahaan alami kerugian, dalam hal ini dalam lingkup Apindo, harus
              dibuktikan dengan catatan kerugian selama dua tahun berturut-turut. Hal itu sebagai bukti sah
              sebagai landasan untuk tidak menaikkan upah pekerja.

              "kalau perusahaannya tutup, atau merugi akibat pandemi, KSPI setuju pengusaha dan serikat
              pekerja berunding, kalau gak naik (gaji) gak apa-apa, tapi syaratnya ditunjukkan pembukuan
              perusahaan dua tahun berturut-turut rugi, itu kan fair," tegasnya.













                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215