Page 55 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 55

PELAKU USAHA: BUTUH REGULASI TENTANG MAGANG MAHASISWA

              Program magang sangat penting untukmenj embat ani dunia akademis dan industri. Asosiasi
              pelaku  usaha  mendorong  anggotanya  aktif  mengadakan  program  magang  sebagai
              bentukliitkaiidimlek Namun, regulasi yang mengatur tentang pemagangan dinilai masih parsial
              dan belum solid.

              Ketua  Apindo  Bidang  Perikanan  dan  Kelautan  Anton  J.  Supit  mengatakan  bahwa  karyawan
              magang harus mendapat hak yang layak. "Anak-anak magang harus diberi uang saku. Berapa
              besarnya? Bisa 60-70 persen dari upah minimum. Sebal), mereka memberikan kontribusi yang
              nyata di perusahaan," ujar Anton kemarin (3/11).

              Program link and match yang selalu digaungkan pemerintah, lanjut Anton, dinilai belum memiliki
              road  map  dan  petunjuk  teknis  yang  jelas.  Untuk  itu,  Apindo  mendorong  pemerintah  setiap
              daerah  memiliki  regulasi  tersendiri  mengenai  vokasi  dan  pemagangan.  "Jangan  menunggu
              nasional, mulai saja di daerah," katanya.
              Wakil  Ketua  Umum  Bidang  Ketenagakerjaan  Kadin  Adi  Mahfudz  menambahkan,  peraturan
              pemagangan,  teknis,  dan  detailnya  sedang  dikembangkan  pemerintah  tersama  pengusaha.
              "Kami sudah sempat bahas, tapi sampai sekarang belum dimungkinkan (selesai, Red)," ujarnya.

              Menurut  Adi,  sejauh  ini  kebijakan  teknis  mengenai  pemagangan  dikembalikan  kepada
              perusahaan  masing-masing.  "Tapi,  seyogianya  kami  dari  pengusaha  mewanti-wanti  yang
              dilakukan lembaga terkait dari sisi kebijakan. Kiranya anak-anak magang yang direkrut itu adalah
              yang sudah siap kerja, bukan siap pakai atau bukan siap latih," bebernya.

              Direktur  Pemagangan  Kemenaker  Ali  Hapsah  menyampaikan,  pemagangan  yang  dilakukan
              mahasiswa tidak termasuk dalam concern Kemenaker sebagai mana yang di tetapkan dalam
              Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020. Disebutkan, pemagangan menyasar
              para pencari kerja dan pekerja yang ingin meningkatkan kompetensinya seperti yang tercantum
              dalam pasal 9 ayat 1.

              Meski demikian, pihaknya meminta pengusaha untuk menjadikan permenaker sebagai acuan.
              Misalnya, hak dan kewajiban pemberi magang dan peserta magang dalam negeri yang harus
              ada di perjanjian pemagangan.
              Termasuk soal program pemagangan yang harus jelas, harus ada teori dan praktik simulasi yang
              dilaksanakan  paling  sedikit  10 persen.  Serta, paling  banyak  25  persen  sesuai  kurikulum  dan
              silabus yang dibuat. "Kemudian, harus ada praktik kerja di unit produksi perusahaan," tutur Ali.
              (agf/mla/c7/dio)
























                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60