Page 317 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 317
Judul BP2MI Bongkar Penempatan 36 Calon Pekerja Migran Ilegal di Cirebon
Nama Media sindonews.com
Newstrend PMI Ilegal
Halaman/URL https://daerah.sindonews.com/read/569954/701/bp2mi-bongkar-
penempatan-36-calon-pekerja-migran-ilegal-di-cirebon-1634303444
Jurnalis Agung Bakti Sarasa
Tanggal 2021-10-15 20:47:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membongkar praktik penempatan
puluhan pekerja migran ilegal di Cirebon, Jawa Barat. Seorang sponsor atau calo berinisial TM
diamankan. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyebutkan, sebanyak 36 calon pekerja migran
yang didominasi perempuan itu hendak diberangkatkan oleh TM ke negara tujuan dan
dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga. Kasus itu sendiri terbongkar Rabu, 13 Oktober 2021
lalu.
BP2MI BONGKAR PENEMPATAN 36 CALON PEKERJA MIGRAN ILEGAL DI CIREBON
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membongkar praktik penempatan
puluhan pekerja migran ilegal di Cirebon, Jawa Barat. Seorang sponsor atau calo berinisial TM
diamankan.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyebutkan, sebanyak 36 calon pekerja migran yang
didominasi perempuan itu hendak diberangkatkan oleh TM ke negara tujuan dan dipekerjakan
sebagai asisten rumah tangga. Kasus itu sendiri terbongkar Rabu, 13 Oktober 2021 lalu.
"Pemberangkatan secara ilegal yang dilakukan oleh sponsor atas nama Titin itu berjumlah 36
orang, empat orang berasal dari Jabar dan sisanya dari luar Jabar," sebut Benny dalam
keterangannya, Jumat (15/10/2021).
Dengan terbongkarnya kasus tersebut, Benny memastikan bahwa ke-36 calon pekerja migran
itu batal diberangkatkan ke luar negeri dan dikembalikan ke kampung halamannya masing-
masing.
Jika mereka masih ingin bekerja di luar negeri, maka bakal disalurkan melalui perusahaan yang
terdaftar resmi.
Lebih lanjut Benny mengatakan, TM kini ditangani oleh polisi dan akan dilakukan pengembangan.
Dia meyakini, dalam aksinya, TM tidak seorang diri, namun ada pihak yang menjadi pemodal
dan mengeruk keuntungan dari praktik haram tersebut.
"Kasusnya (TM) sekarang sudah di Polda, nanti pengembangannya di sana. Polda pasti akan
melakukan gelar perkara kemudian ekspos dan nanti P21 masuk di proses hukum selanjutnya,"
terangnya.
316