Page 318 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 318
Benny menegaskan, pihaknya bakal terus memberantas praktik penempatan pekerja migran
ilegal dan meringkus para calo maupun orang-orang yang bercokol di balik calo tersebut. Dia
pun mengajak pihak terkait lainnya untuk bersama-sama memerangi praktik penempatan
pekerja ilegal.
"Kami tidak akan pernah takut untuk berhadapan dengan siapapun, termasuk para calo dan
siapa yang ada di belakang mereka," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang korban, Mia Rahmawati mengaku, awalnya dia didatangi oleh calo
di kediamannya pada Januari 2021 lalu dan ditawari bekerja di Singapura selama dua tahun serta
dijanjikan menerima upah Rp6 juta disertai potongan tiap bulannya.
"Gajinya Rp 6 juta tapi dipotong," katanya. Ketika berangkat dari rumahnya di wilayah Lampung,
kata Mia, dia dan para calon pekerja migran lainnya ditempatkan di sebuah mess yang terletak
di Bogor untuk mendapat pelatihan bahasa.
Namun, Mia merasa janggal sebab hingga Oktober 2021 tak mendapatkan kejelasan terkait
keberangkatannya ke negara tujuan. Calo tersebut juga tak memberi keterangan rinci soal
penanggung jawab selama dirinya berada di negara penempatan.
"Gak ada kejelasan, mau diberangkatkan kapan. Terus saat ditanya alasan segala macam
jawabannya sama, gak usah bawel yang penting kamu kerja," kata Mia menirukan jawaban calo.
(shf).
317