Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 APRIL 2021
P. 110

"BLK tidak boleh berada di menara gading, tetapi harus memposisikan diri sebagai menara air.
              Artinya,  berbagai  pelatihan  dan  program  yang  diberikan  harus  bisa  langsung  dirasakan  oleh
              masyarakat," terang Ida.

              Menurut Ida, hal itu penting karena masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di garis
              kemiskinan dan keterbelakangan.

              "Ini menantang kita semua untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan bersama,"
              katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/4/2021).

              Hal tersebut disampaikan Ida saat mengunjungi BLK Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Jumat.
              Kedatangan  Ida  dimaksudkan  untuk  meninjau  acara  workshop  yang  diselenggarakan  BLK
              Banyuwangi.

              Selain meninjau BLK Banyuwangi, ia juga menandatangani Prasasti Kios 3 in 1, Musala Al-Ikhlas
              dan Gedung Kejuruan Pariwisata, serta melakukan penanaman pohon.

              Lebih lanjut, ia menuturkan, peningkatan dan pengembangan prasarana yang telah dilakukan
              harus  menjadi  pemicu  bagi  BLK  Banyuwangi  dalam  peningkatan  kualitas  pelayanan  bagi
              masyarakat, peserta pelatihan, dan para stakeholders .

              "Kemudahan untuk mengakses informasi terkait dengan proses program di BLK Banyuwangi,
              serta peningkatan pelayanan pelatihan berbasis kompetensi harus dapat dilaksanakan dengan
              baik oleh BLK Banyuwangi," paparnya.
              Menimpali perkataan Ida, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan bahwa pihak
              Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memiliki misi untuk terus mengembangkan skill
              dan kemampuan masyarakat di daerah.

              Visi  tersebut  diwujudkan  dengan  aksi  hibah  tanah  untuk  dijadikan  BLK  Banyuwangi.  BLK  ini
              diharapkan  dapat  menjadi  skill  development  center  yang  bisa  memberi  berbagai  macam
              pelatihan kepada masyarakat yang berguna agar diterima di dunia kerja.

              "Ketika nanti bisa diterima di dunia kerja, pastinya akan mengurangi angka pengangguran di
              Kabupaten Banyuwangi," harapnya.

              Sementara  itu,  Direktur Jenderal  (Dirjen)  Pembinaan  Pelatihan  dan  Produktivitas  (Binalattas)
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Budi  Hartawan  menerangkan,  Kabupaten
              Banyuwangi memiliki BLK dengan usia yang relatif muda. BLK ini diketahui mulai beroperasi pada
              September 2018.

              "Beberapa bulan setelah dioperasikan, BLK Banyuwangi mampu menjalankan program pelatihan
              sebagai core busines s," kata Budi.

              Program pelatihan yang dimaksud Budi adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) sebanyak
              68 paket dengan total 1.088 orang pada awal 2019. Pelatihan ini bahkan bertambah 239 paket
              dengan 3.824 orang pada 2020 dan direncanakan akan menjadi 311 paket atau 4.976 orang.

              Adapun  jumlah  kejuruan  yang  ada  di  BLK  Banyuwangi  hingga  2021  berjumlah  tujuh,  yakni
              kejuruan pariwisata, processing, pertanian, otomotif, teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
              kejuruan las, serta garment apparel.







                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115