Page 216 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 216

negative - Irmadi Lubis (Anggota Panja RUU Omnibus Law Ciptaker) Oleh karena itu, pemerintah
              harus bisa menunjukkan bahwa seperti kita membahas sebelumnya, kita kan bahas sebelumnya
              dari bab itu, ini diubah karena ini, bukan jawaban secara umum. Jadi minta pemerintah

              neutral - Ahmad Baidowi (Anggota Panja RUU Omnibus Law Ciptaker) Kalau turun jangan terlalu
              jomplang, kalau ternyata RUU ini hanya merusak sistem yang ada, lebih buruk dari existinh lebih
              baik tidak dibahas, lebih baik dikeluarkan seperti kata teman-teman, ucap sosok yang akrab
              disapa Awiek itu Kalau ada hal-hal progresif seperti itu, ya tidak ada salahnya, kita bisa diskusi
              lebih lanjut



              Ringkasan

              Sebanyak 4 fraksi, Demokrat, PKS, NasDem dan PAN meminta agar klaster ketenagakerjaan
              didrop dari RUU Omnibus Law Cipta Kerja.



              4 FRAKSI MINTA KLASTER KETENAGAKERJAAN DIBUANG DI OMNIBUS LAW

              Jakarta  -  Sebanyak  empat  fraksi  di  Panitia  Kerja  Rancangan  Undang-undang  (Panja  RUU)
              Omnibus Law  Cipta Kerja (Ciptaker) di Badan Legislasi (  Baleg  )  DPR  RI meminta agar klaster
              ketenagakerjaan didrop dari draf RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

              Sikap  tersebut  disampaikan  masing-masing  perwakilan  fraksi  usai  mendengarkan  penjelasan
              pemerintah sebagai pengusul rancangan regulasi tentang klaster ketenagakerjaan dalam rapat
              yang berlangsung pada Jumat (25/9) malam.

              Fraksi yang meminta klaster ketenagakerjaan didrop itu adalah Demokrat, NasDem, PKS, dan
              PAN.

              Untuk Demokrat, anggota Panja RUU Omnibus Law Ciptaker di Baleg DPR dari partai tersebut
              Benny  Kabur  Harman  mengatakan  permintaan  drop  disampaikan  karena  pihaknya  tidak
              menangkap  penjelasan  pemerintah  tentang  tujuan  membuat  klaster  ketenakerjaan  di  RUU
              Omnibus Law Ciptaker.

              "Fraksi kami ambil posisi untuk tidak menyetujui klaster ini dibahas lebih lanjut dan mohon untuk
              di-  drop  ," kata Benny.

              Anggota  Panja  RUU  Omnibus  Law  Ciptaker  di  Baleg  DPR  dari  Fraksi  NasDem  Taufik  Basari
              mengatakan  fraksinya  meminta  klaster  tersebut  didrop  dan  menyarankan  agar  pemerintah
              mengajukan  revisi  UU  Ketenagakerjaan  ke  DPR  agar  dimasukkan  ke  dalam  draf  Prolegnas
              Prioritas 2021 untuk kemudian dibahas secara khusus.

              "Jadi  kami  berharap  agar  kita  tidak  perlu  memasukkan  klaster  ketenagakerjaan  ini  atau
              setidaknya tidak ada perubahan," kata sosok yang akrab disapa Tobas itu.

              Anggota Panja RUU Omnibus Law Ciptaker di Baleg DPR dari Fraksi PKS Ledia Hanifa meminta
              klaster ketenagakerjaan dicabut dari draf RUU  Omnibus Law Ciptaker karena pihaknya tidak
              melihat klaster ketenagakerjaan penting untuk masuk ke dalam RUU Omnibus Law Ciptaker.

              "Kami berpikir bahwa dari Fraksi PKS tidak memandang UU [Ketenagakerjaan] ini menjadi hal
              yang penting untuk dimasukkan RUU Omnibus Law Ciptaker. Kami mengusulkan mengembalikan
              atau mencabut dari RUU ini," ucap Ledia.




                                                           215
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221