Page 47 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 47
Judul Pemerintah Genjot KEK Galang Batang di Bintan
Nama Media Kontan
Newstrend Pembangunan KEK Galang Batang
Halaman/URL Pg14
Jurnalis Lidya Yuniartha Panjaitan
Tanggal 2020-09-28 04:32:00
Ukuran 137x107mmk
Warna Warna
AD Value Rp 27.537.000
News Value Rp 82.611.000
Kategori Ditjen Binalattas
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Ini adalah suatu
milestone tersendiri karena sebelumnya kita hanya mengekspor bauksit. Sekarang bisa
diproduksi di sini
Ringkasan
Pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur ekonomi. Salah satunya adalah
menggenjot pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan,
Kepulauan Riau. Saat ini, KEK Galang Batang tengah melaksanakan beberapa pembangunan
infrastruktur dan utilitas kawasan, refinery alumina, power plant, serta ditargetkan akan
melakukan ekspor perdana sebanyak 1 juta ton Smelting Grade Alumina (SGA) pada tahun 2021.
PEMERINTAH GENJOT KEK GALANG BATANG DI BINTAN
Pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur ekonomi. Salah satunya adalah
menggenjot pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan,
Kepulauan Riau. Saat ini, KEK Galang Batang tengah melaksanakan beberapa pembangunan
infrastruktur dan utilitas kawasan, refinery alumina, power plant, serta ditargetkan akan
melakukan ekspor perdana sebanyak 1 juta ton Smelting Grade Alumina (SGA) pada tahun 2021.
"Ini adalah suatu milestone tersendiri karena sebelumnya kita hanya mengekspor bauksit.
Sekarang bisa diproduksi di sini," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto, Sabtu (26/9).
Menurut Airlangga, realisasi investasi KEK Galang Batang sampai dengan September 2020
sebesar Rp 11 triliun. Lalu realisasi penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar
3.500 orang. Airlangga berharap ini terus bertambah sehingga bisa memberikan efek gulir
ekonomi. Tak hanya itu, pemerintah menegaskan pendekatan pembangunan kawasan tidak
mendirikan industri aluminium atau alumina ssya, melainkan juga industri tekst il.
Lidya Yuniartha Panjaitan
46