Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 MEI 2021
P. 142

tidak mudik. "Hal ini merupakan bentuk kasih sayang pemerintah untuk menghindari potensi
              kerumunan saat mudik, jangan sampai peristiwa di India terjadi di Indonesia," ujarnya.
              Terkait  dengan  bantuan  beasiswa,  seperti  diketahui  bersama,  anak  peserta  yang  menerima
              bantuan ini merupakan anak ahli waris pekerja peserta BPJAMSOSTEK yang terkena risiko kerja
              dan  mengakibatkan  pekerja  meninggal  dunia  ataupun  cacat  total  tetap.  Risiko  kerja  yang
              dimaksud tersebut antara lain kejadian meninggal dunia yang menimpa pekerja dan kecelakaan
              kerja yang mengakibatkan meninggal dunia atau cacat total tetap.

              “Sebanyak  total  10.451  anak  yang  menerima  bantuan  beasiswa  dari  BPJAMSOSTEK  yang
              tersebar  di  seluruh  penjuru  Indonesia,  sesuai  dengan  komitmen  kami  untuk  menyelesaikan
              pembayaran beasiswa ini pada minggu pertama bulan Mei 2021 ini dan telah selesai pada 5 Mei
              yang lalu,” ungkap Anggoro.

              Momen kegiatan sosialisasi ini sekaligus digunakan Anggoro sebagai informasi kepada Menaker
              terkait penyelesaian pembayaran beasiswa yang secara simbolis diserahkan oleh Ida Fauziah
              sendiri pada April lalu.

              “Tim kami telah melakukan upaya yang luar biasa dalam menyalurkan bantuan beasiswa bagi
              anak peserta BPJAMSOSTEK. Ini merupakan wujud komitmen dari seluruh insan BPJAMSOSTEK
              dalam memberikan pelayanan yang cepat dan kepastian manfaat kepada seluruh peserta dan
              keluarganya,” tuturnya. Anggoro mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu perhatian
              khusus  dalam  penyaluran  beasiswa  ini,  seperti  kendala  dalam  menghubungi  ahli  waris  atau
              penerima beasiswa yang nomor kontaknya sudah tidak aktif. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
              kami bekerjasama dengan perusahaan lokasi ahli waris melakukan konfirmasi sebagai penerima
              beasiswa.

              Pandemi  Covid-19  seperti  saat  ini  juga  membatasi  tim  BPJAMSOSTEK  di  lapangan  dalam
              melakukan  proses  konfirmasi,  seperti  jauhnya  lokasi  ahli  waris.  Selain  itu  kegiatan  belajar
              mengajar sekolah yang dihentikan sementara waktu juga cukup menyulitkan calon penerima
              beasiswa  dalam  melengkapi  syarat  administratif  seperti  nilai  rapor,  yang  kemudian  oleh
              BPJAMSOSTEK diberi dispensasi untuk dapat dilengkapi di kemudian hari.

              Anggoro mengatakan bahwa untuk memudahkan para penerima beasiswa dari BPJAMSOSTEK
              ini kedepannya, agar meminimalisir potensi perubahan data seperti nomor telepon atau alamat
              email. Mereka juga diharapkan setiap awal tahun dapat memberikan konfirmasi ulang ke kantor
              cabang BPJAMSOSTEK terdekat sebagai penerima bantuan beasiswa.

              Hal ini perlu dilakukan mengingat bantuan beasiswa ini diberikan secara tahunan, selama anak
              tersebut  masih  menempuh  masa  pendidikan  dalam  waktu  yang  ditentukan  sampai  yang
              bersangkutan  menyelesaikan  jenjang  strata  1  atau  telah  menikah  atau bekerja  dengan total
              bantuan beasiswa sebesar Rp 174 juta untuk 2 orang anak.

              “Pemerintah sangat concern untuk menyediakan jaminan sosial ketenagakerjaan yang maksimal,
              seperti  perluasan  manfaat  program  yaitu  beasiswa  bagi  anak  pekerja  yang  terkena  risiko
              meninggal dunia atau kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat total tetap,” ungkap Ida. “Kita
              harus  bisa  mengajak  para  pekerja  baik  formal  maupun  informal  agar  sadar  pentingnya
              Jamsostek,  khususnya  pekerja  informal  yang  masih  perlu  perhatian  khusus,”  tambahnya.
              “Semoga dengan bantuan beasiswa ini, anak-anak ahli waris dari peserta kami bisa terus merajut
              cita dan asa menggapai masa depan yang mereka inginkan karena mereka sejatinya adalah
              generasi penerus bangsa yang akan memajukan Indonesia di masa yang akan datang,” tutup
              Anggoro.




                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147